Breaking News
---

Qatar Terus Berusaha untuk Gencatan Senjata di Gaza, Yaman Cegat Semua Kapal Tujuan Israel

 Upaya Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza masih terus dilakukan. Mengingat, dialog adalah cara terbaik untuk menangani konflik paling kompleks.

Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani

Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengkritik standar ganda masyarakat internasional. Lantaran gagal menghentikan serangan Israel terhadap wilayah Jalaur Gaza. 

"Krisis yang terjadi di Gaza saat ini dengan jelas menunjukkan kesenjangan antara Timur dan Barat, dan antar generasi berturut-turut. Serta adanya standar ganda komunitas internasional,” kata Al Thani seperti dilansir Anadolu, Minggu (10/12/2023). 

"Sejarah telah mengajarkan kita bahwa dialog adalah cara terbaik untuk menghadapi konflik paling kompleks. Jika ada kemauan dan kepemimpinan politik yang bijaksana," ujarnya menambahkan. 

Qatar, bersama Mesir dan AS, memimpin mediasi selama perang Israel yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Mediasi Qatar berhasil menghasilkan kesepakatan jeda kemanusiaan yang berlangsung selama sepekan hingga 1 Desember.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani membuka Forum Doha yang berlangsung selama dua hari itu. Forum ini dihadiri oleh kepala negara, pemerintahan, dan organisasi regional dan internasional, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Forum yang bertemakan 'Membangun Masa Depan Bersama' ini membahas berbagai krisis. Terutama perkembangan situasi di Gaza.

Sementara kabar lain menuliskan, angkatan bersenjata Yaman memberikan ultimatum kepada Israel. Di mana militer Yaman akan mencegat semua kapal yang menuju Israel. 

Langkah ini dilakukan Yaman sebagai bentuk tegas kepada Israel yang tidak ingin gencatan senjata di Jalur Gaza. Terlebih, bila semua pasokan makanan dan obat-obatan di blokade tidak bisa masuk ke Gaza. 

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman

"Jika Gaza tidak mendapat makanan dan obat-obatan yang diperlukan, semua kapal di Laut Merah yang menuju pelabuhan Israel, berasal dari negara manapun. Ini akan menjadi target pasukan bersenjata kami," kata Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree seperti dilansir Reuters, Minggu (10/12/2023). 

Militer Yaman memperingatkan semua perusahaan ekspedisi agar tidak bekerja sama dengan rezim Israel. Ia mengatakan bahwa larangan tersebut menyusul keberhasilan operasi Yaman. 

"Kami berhasil mencegah kapal-kapal Israel berlayar di Laut Arab dan Laut Merah. Tentu operasi ini akan kita terus tingkatkan," ujarnya. 

Sejak perang Gaza meletus pada 7 Oktober 2023. Militer Yaman telah meluncurkan sederet operasi terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah.

Mereka juga melakukan serangan rudal dan drone terhadap posisi Israel. Ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di wilayah yang terkepung tersebut.

Diketahui, militer Israel kembali menggempur Jalur Gaza pada 1 Desember 2023. Ini setelah jeda kemanusiaan dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas selama sepekan dinyatakan berakhir.

Sedikitnya 17.700 warga Palestina tewas dan lebih dari 48.780 warga lainnya terluka. Akibat gempuran tanpa henti Israel sejak 7 Oktober 2023 menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.(*)

Baca Juga:
Tutup Iklan