Memutus Rantai Kejahatan Seksual Dengan Solusi Fundamental
Karawang : Geger. Muncul kelompok yang menamai komunitasnya 'Fantasy Sedarah' di sosial media facebook. Anggotanya mencapai 32.000 orang. Fakta lebih mengerikan adalah anggota komunitas ini berbagi pengalaman-pengalaman mereka seputar hubungan sedarah.
Bahkan tidak sedikit anggotanya, dengan posisi orangtua, melakukan eksploitasi s*ksual terhadap anak balita yang merupakan darah daging mereka sendiri (republika.co.id, 17 Mei 2025).
Banyak netizen yang membagikan tangkapan layar dari grup facebook tersebut hingga viral. Alhasil Menkominfo merespon hal ini dengan menutup fanpage tersebut, dan pihak berwajib sudah mengamankan empat orang admin yang membuat dan mengelola grup tersebut.
Sebelum kasus ini muncul, ada kasus lain yang tidak kalah menggegerkan masyarakat. Adalah kasus ruda paksa yang dilakukan oleh dokter residen anestesi, Priguna Anugrah Pratama, di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat. Bahkan dalam sepekan pada saat kasus ini terbongkar, diduga ada tiga orang yang menjadi korban (kompas.id, 16 April 2025).
Itulah gambaran kengerian fakta dan peristiwa yang disuguhkan di kajian bulanan MT Khairunnisa kali ini. MT Khairunnisa memfokuskan kajian pada isu dan peristiwa teranyar yang perlu digali akar persoalan dan solusinya menurut pandangan Islam.
Ummu Arkhan, selaku MC memulai acara dengan memantik pengetahuan jamaah terkait isu yang belakangan santer terjadi. Seperti yang sudah disebutkan di atas, betapa semakin kecilnya ruang aman bagi anak-anak dan perempuan. Hal ini disebabkan semakin maraknya kasus penyimpangan dan eksploitasi s*ksual, justru ini dilakukan oleh orang-orang terdekat.
Kajian ini pun dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustazah Eneng, yaitu quran surat Al-ahzab ayat 59, serta An-nur ayat 2 dan 31. Ayat-ayat ini diambil karena sangat berkaitan dengan tema kajian, juga dengan harapan semakin bertambah keberkahan pada majelis ilmu yang tengah berlangsung.
Berlanjut pada sesi inti yaitu tausiyah dari Ustazah Ummu Aina. Beliau memaparkan bahwa kejadian demi kejadian mengenai bobroknya nilai moral masyarakat semakin menjamur. Seolah menjadi hal lumrah. Tentu ini patut direnungi dan dikaji lebih mendalam.
Ustazah Ummu Aina menyinggung banyak aspek, mulai dari individu yang saat ini memiliki kecenderungan pada gaya hidup sekular. Enggan untuk taat pada aturan agama (Islam). Menurut beliau ini menjadi dasar yang memicu kerusakan moral. Karena sekular menjadikan masyarakat merasa tidak perlu mengkaji agama, memahami, bahkan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga membentuk pola hidup semaunya tanpa berpikir dampak yang akan terjadi. Pola hidup seperti ini juga tidak mengindahkan batasan halal dam haram. Lantas bagaimana dan apa solusi fundamental atas kasus-kasus tidak bermoral yang kini begitu banyak. Bagi beliau tidak ada solusi yang fundamental selain kembali pada aturan agama (Islam) secara menyeluruh.
Semua elemen masyarakat harus mau taat. Contohnya, ketaatan perempuan dalam menutup aurat yang sempurna, agar terjaga. Kemudian ketaatan laki-laki untuk menjaga pandangannya.
Diperkuat dengan berpegang pada aturan bahwa interaksi sewajarnya antara lelaki dan perempuan hanya ada pada area pendidikan, kesehatan, dan muamalah. Lebih lanjut bahwa penting pula bagi anak-anak dipahamkan tentang batasan aurat, batasan sentuhan meskipun itu dari orang terdekat.
Jamaah nampaknya sangat antusias, ini terlihat dari banyaknya pertanyaan sehingga MC membuka dua termin untuk sesi diskusi. Nyatanya banyak sekali hal-hal yang perlu diperbaiki. Jamaah akhirnya banyak bertanya seputar hukum-hukum yang mengatur keluarga dan area rumah, serta langkah-langkah teknis ketika menghadapi ujian yang serupa.
Alhamdulillah ini menunjukkan bahwa masyarakat sebetulnya membutuhkan arahan dan bimbingan atas ketidakpahaman. Semoga semakin banyak majelis-majelis yang mengangkat seputar isu sosial.
Di sesi akhir adalah pembagian doorprize. MT Khairunnisa sangat ingin mengaplikasikan sabda Rosul yaitu saling memberi hadiah agar tumbuh kasih sayang diantara kaum muslim. Masyaa-Allah. Hadiah ini rupanya tak hanya disiapkan untuk peserta terbanyak dan penanya. Penanggung jawab acara menyiapkan hadiah untuk panitia yang disiplin hadir lebih awal untuk mempersiapkan acara dan panitia yang mengundang jamaah terbanyak.
Tidak pernah terlupa, MT khairunnisa selalu memastikan jamah yang membawa serta anaknya ke kajian aman dibawah tanggung jawab para ibu guru di kids corner. Anak-anak melakukan permainan edukasi, mewarnai dan dibagi hadiah.
Khotimah. Sampailah di penghujung acara, ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustazah Ummu Adam. Dengan harapan semoga umat Rosulullah beranjak pada kondisi dan keimanan yang lebih baik lagi. Aamiin.
"Hai orang-orang yang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu." (TQS Al-baqarah: 208)
Wallahu'alam
Penulis : Tati Sunarti, S.S