Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menetapkan pelajaran Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa mulai kelas 3 Sekolah Dasar (SD). (22/10/25).
 |
| Foto ilustrasi Pelajar SD |
Kebijakan ini akan mulai diberlakukan secara nasional pada tahun ajaran 2027/2028 sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kemampuan literasi global siswa sejak dini.
Keputusan ini disampaikan langsung Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam pernyataan resminya pada Senin, (21/10/2025).
Ia menjelaskan, kebijakan tersebut merupakan bagian dari penyesuaian kurikulum nasional terhadap kebutuhan masa depan, termasuk menghadapi tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi.
“Saat ini kami sedang menyiapkan regulasi, pelatihan guru, dan kurikulum pendukung agar implementasinya berjalan lancar dan merata,” ujar Abdul Mu’ti, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen, Senin (21/10/2025).
Menurutnya, Bahasa Inggris akan mulai diajarkan secara bertahap dari kelas 3 SD hingga jenjang berikutnya agar tidak membebani siswa di tingkat awal. Selain itu, pelatihan guru dan penyusunan materi ajar yang sesuai juga sedang dipersiapkan agar penerapan kurikulum baru ini dapat dilakukan secara efektif.
Saat ini, Bahasa Inggris di tingkat SD umumnya masih bersifat muatan lokal atau ekstrakurikuler dan belum diajarkan secara merata di seluruh sekolah di Indonesia. Dengan kebijakan baru ini, pemerintah menargetkan agar setiap siswa di berbagai daerah memiliki akses pendidikan Bahasa Inggris yang setara.
Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk para pendidik dan orang tua, yang melihat penguasaan Bahasa Inggris sebagai keterampilan penting di era global. Implementasi penuh akan dilakukan pada semester pertama tahun ajaran 2027/2028, setelah melalui masa persiapan dan uji coba di sejumlah wilayah(*).
