Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News

Tiga Tewas, Keamanan Nasional Diperketat Usai Serangan Bom Asap & Penusukan Membabi Buta di Pusat Kota Taiwan

 Taiwan: Seorang pelaku tewas usai melancarkan serangan bom asap dan penusukan membabi buta di pusat kota.

Polisi mengarahkan arus pejalan kaki di Taipei pascaserangan di dua stasiun metro (Foto: AFP/Chang Hao)

Ibu kota Taiwan diguncang aksi kekerasan mematikan setelah seorang pria bersenjata tajam melancarkan serangan membabi buta di pusat kota Taipei pada Jumat malam 19 Desember 2025 waktu setempat. Insiden tragis ini mengakibatkan sedikitnya tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka.

Peristiwa bermula saat pelaku meledakkan sejumlah bom asap di Stasiun Kereta Api Utama Taipei. Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis Al Jazeera, pelaku kemudian melarikan diri menuju stasiun kereta bawah tanah di kawasan perbelanjaan yang padat sembari menyerang warga yang melintas secara acak.

Perdana Menteri Taiwan, Cho Jung-tai, mengonfirmasi bahwa aksi tersebut merupakan tindakan yang disengaja, meskipun motif di baliknya masih dalam proses penyelidikan.

"Ia dengan sengaja melempar bom asap dan mengayunkan pisau panjang untuk melakukan serangan membabi buta terhadap publik," ujar PM Cho dalam pernyataan resminya.

Pengejaran Polisi dan Kematian Pelaku

Drama pengejaran berakhir saat pelaku ditemukan tewas setelah terjatuh dari sebuah gedung ketika mencoba menghindari sergapan petugas. Walikota Taipei, Chiang Wan-an, menyatakan bahwa pelaku diduga melompat untuk melarikan diri dari penangkapan.

Pihak berwenang mengidentifikasi tersangka dengan nama belakang Chang. PM Cho mengungkapkan bahwa Chang merupakan residivis yang memiliki catatan kriminal dan surat perintah penangkapan yang masih berlaku.

"Kami akan menyelidiki latar belakang dan hubungan sosialnya untuk memahami motif serta menentukan apakah ada faktor lain yang terkait dalam kasus ini," tambah PM Cho.

Keamanan Nasional Diperketat

Menanggapi insiden ini, Presiden Taiwan William Lai Ching-te menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan toleransi terhadap tindakan kekerasan semacam ini.

"Kami akan segera mengklarifikasi detail kasus ini. Tidak akan ada keringanan hukum, dan kami akan mengerahkan segala upaya untuk memastikan keselamatan warga negara kami," tegas Presiden Lai.

Saat ini, kepolisian Taiwan telah meningkatkan status keamanan di seluruh pulau. Penjagaan ketat diberlakukan di lokasi-lokasi strategis, termasuk stasiun kereta api, jalan raya, stasiun metro, hingga bandara internasional guna mengantisipasi ancaman lanjutan.

Kejahatan dengan kekerasan tergolong jarang terjadi di Taiwan. Namun, insiden ini membangkitkan ingatan publik atas tragedi serupa pada tahun 2014, ketika seorang pria melakukan penusukan massal di metro Taipei yang menewaskan empat orang,(*)

Hide Ads Show Ads