Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News

Nilai Tukar Rupiah Lanjutkan Penguatan ke Dolar

Jakarta: Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan terhadap dolar AS hingga penutupan perdagangan hari Selasa (24/12/25). Data Bloomberg menunjukkan, rupiah naik 0,13 persen atau 22 poin menjadi Rp16.765 per dolar AS.(25/12/25).
Foto ilustrasi

Faktor eksternal masih menjadi pendorong utama penguatan rupiah terhadap dolar AS. “Ekspektasi kebijakan moneter AS yang lebih longgar, membuat pasar terus memperhitungkan pemotongan suku bunga the Fed tahun depan,” kata Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, Rabu (24/12/2025).

Ekspektasi itu disertai data ekonomi AS yang secara tak terduga menguat. Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan, perekonomian tumbuh 4,3 persen pada kuartal III 2025.

“Pertumbuhannya di atas ekspektasi pasar sebesar 3,3 persen dan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 3,8 persen. Pesanan Barang Tahan Lama turun 2,2 persen pada bulan Oktober, membalikkan kenaikan sebelumnya sebesar 0,7 persen,” ujar Ibrahim.

Gesekan geopolitik antara AS dan Venezuela, tambahnya, juga telah mengganggu pasar keuangan. Konflik kedua negara tersebut menimbulan kekhawatiran akan stabilitas regional dan risiko pasangan global.

“Kondisi perdagangan tetap lesu di seluruh wilayah utama saat pasar memasuki liburan Natal. Pasar AS tutup jelang malam Natal dan hari Natal, partisipasi pasar juga menipis di Eropa dan sebagian Asia,” ucap Ibrahim.

Dari dalam negeri, Ibrahim mencermati proyeksi perekonomian Indonesia di tahun 2026. Di tengah perlambatan ekonomi global, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap terjaga di tahun depan

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang segmen konsumsi rumah tangga hingga investasi. Pergeseran ini menandai transisi ekonomi Indonesia dari sekadar menjaga momentum pertumbuhan menuju penguatan kualitas pertumbuhan,” kata Ibrahim.

Konsumsi rumah tangga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Seiring membaiknya daya beli masyarakat dan terjaganya stabilitas harga.

Sedangkan investasi akan menjadi pendorong utama peningkatan produktivitas dan kapasitas ekonomi dalam jangka menengah hingga panjang. Didukung oleh kondisi pasar keuangan Indonesia (*)

Hide Ads Show Ads