Jakarta: Nilai tukar rupiah dibuka menguat dalam perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah naik 0,05 persen atau 9 poin menjadi Rp16.686 per dolar AS.
Namun nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar AS hari ini. Pada Senin kemarin rupiah berada di posisi Rp16.695 per dolar AS, turun 0,28 persen.
"Hari ini nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan terdepresiasi ke Rp16.700 per dolar AS," kata Analis Pasar Uang, Fikri C. Permana, Selasa (9/12/2025). Rupiah terus melemah mendekati pengumuman kebijakan suku bunga bank sentral AS.
Keyakinan pelaku pasar the Fed akan memangkas suku bunganya di bulan Desember ini masih kuat. Fikri menyebut sejumlah data perekonomian AS ikut mendorong sentimen pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Ekspektasi inflasi di AS masih tinggi. Di sisi lain ekspektasi rilis job opening di AS diperkirakan masih stabil," ucapnya.
Di dalam negeri, tambah Fikri, ada kekhawatiran rilis penjualan ritel Indonesia masih lemah. Termasuk kekhawatiran hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini karena incoming bids (penawaran yang masuk) masih lemah.
Sementara itu, Tim Analis Mirae Asset Sekuritas menyebut mata uang rupiah sudah terdepresiasi 0,2 persen sejak awal bulan. "Ini menandai depresiasi pertama bulan ini," kata Tim Mirae.
Pergerakan tersebut mencerminkan kewaspadaan menjelang pertemuan bank sentral AS (FOMC meeting). Pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 25 basis poin bulan ini.
Di dalam negeri, Tim Mirae memperkirakan Bank Indonesia akan melanjutkan siklus pelonggaran di tahun 2026. Sementara fokus kebijakan jangka pendek tetap pada stabilitas rupiah(*)

