Karawang : Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan Rabu, 12 November 2025, seiring dengan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) dan pelemahan mayoritas mata uang di kawasan Asia.
 |
| Foto ilustrasi |
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 23 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp16.717 per dolar AS, dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada saat bersamaan, indeks dolar AS menguat 0,07 persen menjadi 99,51, mencerminkan sentimen positif terhadap mata uang Negeri Paman Sam di tengah ketidakpastian global.
Mayoritas Mata Uang Asia Melemah
Pelemahan rupiah sejalan dengan tren yang dialami mayoritas mata uang Asia. Won Korea Selatan turun 0,29 persen, yen Jepang melemah 0,30 persen, sementara peso Filipina dan baht Thailand masing-masing turun 0,36 persen dan 0,22 persen terhadap dolar AS.
Sebelumnya pada sesi pagi, rupiah sempat bergerak di zona negatif. Pada pukul **09.48 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp16.714 per dolar AS, melemah 20 poin atau 0,12 persen dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
Pergerakan Mata Uang Asia Pagi Hari
Pada perdagangan pagi, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga mencatat pelemahan terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,13 persen, dolar Singapura melemah 0,15 persen, dan won Korea Selatan terkoreksi 0,40 persen.
Sementara itu, dolar Taiwan naik 0,11 persen, rupe India menguat 0,15 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,26 persen. Adapun yuan Tiongkok melemah tipis 0,03 persen, sedangkan dolar Hong Kong naik 0,02 persen.
Faktor Penekan Rupiah
Pelemahan rupiah dipengaruhi oleh menguatnya dolar AS di tengah optimisme pasar terhadap ketahanan ekonomi Amerika Serikat dan sinyal kebijakan moneter The Federal Reserve yang masih cenderung hati-hati.
Selain itu, tekanan eksternal seperti kenaikan imbal hasil obligasi AS (US Treasury Yield) dan kekhawatiran atas ketegangan geopolitik global turut menahan laju rupiah.
Analis memperkirakan pergerakan rupiah dalam jangka pendek masih akan berada di kisaran Rp16.650–Rp16.750 per dolar AS, dengan potensi penguatan terbatas jika tekanan eksternal mereda.(*)
