Scroll untuk melanjutkan membaca

Prangko Edisi 75 Tahun RI–Vatikan Resmi Diluncurkan

Karawang : Museum Vatikan menjadi saksi peluncuran prangko edisi khusus untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Takhta Suci Vatikan dan Republik Indonesia, Jumat kemarin, 14 November 2025. 

Prangko Edisi 75 Tahun RI–Vatikan Resmi Diluncurkan

Acara ini digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan sejarah diplomasi kedua negara yang terus berkembang.(15/11/25).

Menteri Luar Negeri Takhta Suci Vatikan, Mgr. Paul Richard Gallagher, menyampaikan peluncuran prangko ini menandai hubungan diplomatik sekaligus menunjukkan pentingnya posisi Indonesia bagi Vatikan.

“Indonesia adalah mitra seperjuangan dalam kemanusiaan,” ujar Paul Richard, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu, 15 November 2025.

Ia menegaskan, diplomasi Takhta Suci tidak berorientasi pada kepentingan ekonomi, militeristik, dan keamanan, melainkan mendorong terciptanya perdamaian, hak asasi manusia, serta kebebasan beragama melalui dialog yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Menlu Gallagher menambahkan, diplomasi Vatikan berakar pada sejarah panjang membangun jembatan, dialog, kerendahan hati, dan kesabaran untuk mengatasi tantangan yang tampak tak teratasi. Ia menyebut inisiatif tersebut sebagai diplomasi belas kasih yang memprioritaskan tindakan nyata demi kebaikan bersama.

Prangko rancangan Patrizio Daniele memadukan Lambang Takhta Suci dan Kota Vatikan di sisi kiri serta Garuda Pancasila di sisi kanan. Lambang Takhta Suci menampilkan dua kunci bersilang sebagai simbol kekuasaan spiritual Paus, mahkota tiara tiga tingkat yang merepresentasikan tiga kekuasaan kepausan, dan salib emas di puncak tiara.

Di tengah kedua lambang terpampang burung merpati mengepakkan sayap sebagai lambang perdamaian, disertai tulisan tahun 1950–2025 yang menandai usia hubungan diplomatik kedua negara. Kedua lambang terhubung pita merah putih dan kuning putih sebagai warna bendera Indonesia dan Vatikan.

Duta Besar RI untuk Takhta Suci, Michael Trias Kuncahyono, menjelaskan desain prangko menggambarkan misi dan visi bersama terkait keilahian, kemanusiaan, persatuan dalam keberagaman, serta keadilan sosial. Prangko bernilai 3,35 Euro ini juga memuat tulisan “CITTA DEL VATICANO” di bagian atas dan “75 Relazioni Diplomatiche Santa Sede – Indonesia” di bagian bawah.

Hubungan diplomatik Indonesia–Vatikan dimulai pada 13 Maret 1950 melalui Internunciatur Apostolik. Takhta Suci sebelumnya telah mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia pada 1947. Kemitraan kedua negara semakin erat, terutama setelah kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024.

Dubes Trias menyampaikan apresiasi atas kerja sama Vatikan dalam penerbitan prangko edisi khusus ini. Ia menekankan, “Prangko bukan sekadar alat pembayaran pos. Prangko memiliki fungsi penting sebagai penanda sejarah dan identitas bangsa, kejadian-kejadian penting, ataupun budaya yang diabadikan dalam bentuk gambar.” Ia menambahkan, prangko berperan sebagai media visual yang menggambarkan keberagaman, kedaulatan, identitas nasional, sekaligus alat diplomasi untuk mempromosikan bangsa ke dunia internasional.

Penerbitan prangko edisi khusus ini akan dilakukan bersama Kantor Pos Vatikan dan Kantor Pos Indonesia sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik.

Peluncuran ini dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat seperti Malaysia, Belanda, Rusia, Angola, Zimbabwe, Irlandia, Ghana, Maroko, Serbia, serta perwakilan Haiti dan Panama. Para romo dan suster asal Indonesia, pejabat Vatikan, Dewan Pengawas LPP TVRI, masyarakat, dan diaspora Indonesia turut hadir dalam acara tersebut.(*)
Baca Juga

Berita YouTube

Berita Terbaru
  • Prangko Edisi 75 Tahun RI–Vatikan Resmi Diluncurkan
  • Prangko Edisi 75 Tahun RI–Vatikan Resmi Diluncurkan
  • Prangko Edisi 75 Tahun RI–Vatikan Resmi Diluncurkan
  • Prangko Edisi 75 Tahun RI–Vatikan Resmi Diluncurkan
  • Prangko Edisi 75 Tahun RI–Vatikan Resmi Diluncurkan
  • Prangko Edisi 75 Tahun RI–Vatikan Resmi Diluncurkan
Tutup Iklan