Scroll untuk melanjutkan membaca

Pasukan Israel Tembak Dua Warga Palestina, Pemukim Bakar Masjid

 Karawang : Eskalasi kekerasan mematikan kembali terjadi di Tepi Barat yang diduduki, menyusul laporan militer Israel mengenai penembakan terhadap dua terduga militan, sementara pada saat yang sama, otoritas Palestina menuding pemukim Israel telah membakar sebuah masjid di wilayah tersebut.


Seorang pria Palestina mencoba memadamkan api dari truk yang terbakar setelah serangan Di tepi barat (Foto : AFP)
Seorang pria Palestina mencoba memadamkan api dari truk yang terbakar setelah serangan Di tepi barat (Foto : AFP)

Kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel telah melonjak tajam dalam beberapa minggu terakhir, memicu kecaman internasional dan bahkan kritik keras yang jarang terjadi dari internal militer dan pemerintah Israel sendiri.

Klaim 'Teroris' dan Pembakaran Tempat Ibadah….

Militer Israel (IDF) mengonfirmasi insiden penembakan Jumat (14/11/).dini hari waktu setempat.

"Beberapa saat lalu, tentara IDF yang beroperasi di dekat komunitas Karmei Zur, menewaskan dua teroris yang sedang dalam perjalanan untuk melakukan serangan teror," kata militer dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan detail lebih lanjut.

Otoritas Palestina di Ramallah belum memberikan rincian terkait klaim militer Israel tersebut.
Namun, Kementerian Luar Negeri Palestina di Ramallah melaporkan insiden yang terpisah, yakni tudingan bahwa pemukim Israel membakar Masjid Hajja Hamida di dekat kota Deir Istiya di utara.

"Ini secara terang-terangan melanggar kesucian tempat ibadah dan mencerminkan rasisme yang mengakar yang mendorong pemukim di bawah perlindungan pemerintah pendudukan," tegas kementerian tersebut.

Foto-foto AFP dari lokasi kejadian menunjukkan salinan Al-Qur'an yang terbakar dan dinding yang menghitam oleh asap. Sebuah dinding masjid juga tampak dicoret-coret dengan grafiti.

"Garis Merah": Kecaman dari Jenderal Israel…

Serangan pembakaran (arson attack) yang terjadi pada hari Kamis ini terjadi sehari setelah Kepala Staf Angkatan Darat Israel berjanji untuk menghentikan kekerasan pemukim, menyusul gelombang serangan yang menargetkan warga Palestina di Tepi Barat.

“Kami menyadari insiden kekerasan baru-baru ini di mana warga sipil Israel menyerang warga Palestina dan warga Israel. Saya mengutuk keras mereka,” kata Letnan Jenderal Eyal Zamir dalam sebuah pernyataan.

"Tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai kami, melintasi garis merah dan mengalihkan perhatian pasukan kami dari misi mereka," ia memperingatkan.

“Kami bertekad untuk menghentikan fenomena ini dan akan bertindak tegas hingga keadilan ditegakkan.”

Latar Belakang Ketegangan…

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak tahun 1967, di mana saat ini lebih dari 500.000 warga Israel tinggal di permukiman. Semua permukiman ini dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

Kekerasan telah melonjak di seluruh Tepi Barat sejak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 1.003 warga Palestina, termasuk militan, telah tewas di Tepi Barat oleh pasukan atau pemukim Israel sejak perang dimulai. 

Pada periode yang sama, 43 warga Israel, termasuk tentara, tewas dalam serangan Palestina di Tepi Barat, menurut data resmi Israel.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) sebelumnya mengatakan bahwa Oktober 2025 merupakan bulan terburuk untuk kekerasan pemukim sejak pencatatan dimulai pada tahun 2006, dengan setidaknya 264 serangan yang menyebabkan korban jiwa atau kerusakan properti. Hampir tidak ada pelaku yang dimintai pertanggungjawaban oleh otoritas Israel.(*)
Baca Juga

Berita YouTube

Berita Terbaru
  • Pasukan Israel Tembak Dua Warga Palestina, Pemukim Bakar Masjid
  • Pasukan Israel Tembak Dua Warga Palestina, Pemukim Bakar Masjid
  • Pasukan Israel Tembak Dua Warga Palestina, Pemukim Bakar Masjid
  • Pasukan Israel Tembak Dua Warga Palestina, Pemukim Bakar Masjid
  • Pasukan Israel Tembak Dua Warga Palestina, Pemukim Bakar Masjid
  • Pasukan Israel Tembak Dua Warga Palestina, Pemukim Bakar Masjid
Tutup Iklan