Karawang Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adat yang menjadi ciri khasnya masing-masing . Pangsi merupakan salah satu jenis pakaian adat khas masyarakat Sunda Jawa Barat, yang biasa dikenakan oleh laki-laki.(29/10/25).
Dalam kebudayaan masyarakat Sunda, kata Pangsi dapat dirujuk pada kalimat "pangeusi numpang ka sisi", artinya pakaian penutup tubuh yang dililitkan menumpang seperti sarung. Pangsi terdiri atas dua bagian, baju atasan dikenal dengan nama "salontreng", dan celana sebagai bawahannya dikenal nama "pangsi".
Pada umumnya penyebutan pakaian adat pangsi ini, merupakan satu kesatuan yang dipakai keseluruhan dari atas hingga bawah.
Menurut Sunda Dedi Kusdinar yang merupakan Budayawan, pada dasarnya pakaian pangsi yang dikenakan masyarakat Sunda mengandung makna dan filosofi yang tinggi, dalam menjalani kehidupan ini.
Pangsi memiliki ragam filosofi dan makna utama yang terkandung, yaitu tangtung, nangtung, dan samping. Tangtung merupakan singkatan dari tangtungan ki Sunda nyuwu kana suja, yang berarti mempunyai pendirian yang teguh dan kuat.
Nangtung, singkatan dari nangtung, jejeg, ajeg dina galur, teu unggut kalinduan, teu gedag ka anginan, bermakna teguh dan kuat pendirian dalam aturan dan keyakinan, memiliki semangat tinggi dan tidak mudah goyah. Samping mengandung arti depe depe handap asor, yaitu selalu rendah hati dan tidak sombong.
Filosofi yang terkandung dalam pangsi ini diharapkan bisa menjadikan motivasi bagi masyarakat Sunda. Filosofi yang mencerminkan masyarakat Sunda yang kuat dalam pendirian, terutama dalam mempertahankan kebaikan, dan selalu rendah hati dan tidak bersikap sombong.(*)


