Jatim: Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meningkat. Dalam kurun waktu enam jam pada Kamis, 30 Oktober 2025, Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat delapan kali erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai 400 hingga 800 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, melaporkan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 00.09 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 600 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu, dan mengarah ke barat daya. Aktivitas serupa kembali terjadi beberapa kali hingga pagi hari.
“Erupsi terakhir tercatat pukul 06.02 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 700 meter di atas puncak. Kolom abu tampak berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat,” kata Liswanto dalam keterangan tertulis, dikutip, Kamis, 30 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, erupsi dengan tinggi kolom terbesar terjadi pada pukul 05.41 WIB, ketika letusan mencapai 800 meterdi atas puncak. Aktivitas tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 208 detik.
Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada di Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah, serta menghindari sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta tidak mendekati area sejauh 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak,” jelas Liswanto.
Ia menambahkan, masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi awan panas guguran, lava pijar, dan lahar hujandi aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.(*)

