Scroll untuk melanjutkan membaca

Ditjen Pesantren Disetujui Presiden, Pengamat: Kado Istimewa untuk Santri

Karawang : Presiden Prabowo Subianto resmi menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama. Keputusan tersebut disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2025, pada Rabu kemarin.

Prabowo Subianto saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, di Jombang, Jawa Timur, Sabtu, 11/11/23.
Prabowo Subianto saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, di Jombang, Jawa Timur, Sabtu, 11/11/23.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, menilai langkah Presiden Prabowo merupakan bentuk komitmen nyata dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia.

“Ini kado istimewa di Hari Santri Nasional 2025. Ini bentuk komitmen Presiden Prabowo dalam membangun SDM unggul Indonesia, termasuk lulusan pesantren di dalamnya,” ujar Ali Rif’an, dalam keterangan Kamis, 23 Oktober 2025.

Ali menilai pembentukan Ditjen Pesantren penting karena dua alasan utama. Pertama, pesantren sejak dulu menjadi salah satu pilar utama pendidikan di Indonesia. Dari lembaga inilah lahir banyak tokoh bangsa yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa nasionalis.

“Sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga hari ini, pesantren telah menjadi penjaga nilai-nilai kebangsaan, keislaman, dan kemanusiaan,” terang Ali.

Kedua, data Kementerian Agama per 4 Oktober 2025 mencatat terdapat 43.391 pondok pesantren di seluruh Indonesia. Menurut Ali, angka ini mencerminkan besarnya peran pesantren dalam sistem pendidikan nasional, sekaligus menjadi potensi besar bagi pembangunan karakter bangsa.

“Data pesantren sebanyak 43 ribuan di Indonesia. Banyaknya pesantren di Indonesia adalah potensi besar bagi bangsa. Dari pesantren lahir para pemimpin, pendidik, ulama, dan tokoh bangsa yang menjadi penjaga moral masyarakat,” tambahnya.

Ali menegaskan, keputusan Presiden Prabowo memperkuat pesantren melalui pembentukan Ditjen Pesantren berarti memperkuat masa depan pendidikan Indonesia yang berakar pada nilai luhur, keilmuan, dan kemanusiaan.

“Adanya Ditjen Pesantren berarti ada upaya serius pemerintahan Prabowo untuk memperkuat masa depan pendidikan Indonesia, sekaligus ini juga bagian dari implementasi Astacita poin ke-4,” tuturnya.(*)
Baca Juga

Berita YouTube

Berita Terbaru
  • Ditjen Pesantren Disetujui Presiden, Pengamat: Kado Istimewa untuk Santri
  • Ditjen Pesantren Disetujui Presiden, Pengamat: Kado Istimewa untuk Santri
  • Ditjen Pesantren Disetujui Presiden, Pengamat: Kado Istimewa untuk Santri
  • Ditjen Pesantren Disetujui Presiden, Pengamat: Kado Istimewa untuk Santri
  • Ditjen Pesantren Disetujui Presiden, Pengamat: Kado Istimewa untuk Santri
  • Ditjen Pesantren Disetujui Presiden, Pengamat: Kado Istimewa untuk Santri
Tutup Iklan