Breaking News
---

Penyebab Daging Sapi dan Ayam Naik Signifikan

Bulan Ramadhan sudah dilewati oleh kaum muslim, walaupun kaum muslim mengawali puasa Ramadhan secara tidak bersamaan. Ada yang mulai tanggal 11-3-2024, ada yang keesokan harinya 12-3-2024. Namun, kaum muslim melaksanakan idul fitri secara bersamaan pada tanggal 10-4-2024 jatuh pada hari rabu. 
Foto ilustrasi


Namun pada faktanya, tahun lalu kaum muslim melaksanakan lebaran dihari yang berbeda, sebagian tanggal 21-4-2024, sebagian lagi pada tanggal 22-4-2024. Walaupun berbeda hari, tapi tidak menjadikan kaum muslim berpecah belah. Karena, kaum muslim mengerti akan adanya toleransi. 

Alih-alih tahun 2024 melaksanakan lebaran secara bersamaan, ada sebagian wilayah yang masih menjalankan adat istiadat di halaman rumahnya. 

Banyak sebagian ibu-ibu yang mempersiapkan merayakan acara lebaran, tradisi itu bernama "hantaran". Bisa dilakukan seperti memberikan tentengan yang berisi (nasi, sayur kecap daging, kentang mustofa, mie bihun). 

Hantaran itu dilakukan sebelum lebaran, atau H-2 lebaran sudah dibagikan pada tetangga terdekat dengan rumah, atau bisa dibagikan kepada keluarga tersayangnya. 

Tradisi hantaran tersebut tujuannya untuk mempererat silaturahmi antar keluarga, maupun tetangga yang sering dilakukan sebelum lebaran. 

Sayang seribu sayang, tradisi hantaran itu membuat para emak mengeluh. Lantaran harga daging sapi dan ayam satu pekan menjelang lebaran naik signifikan. Seperti ibu-ibu dikarawang pada H-7 lebaran yang awalnya harga daging sapi terkisar Rp 110.000/kg, dan daging ayam seharga Rp 27.000/kg. Kemudian, H-2 lebaran naik signifikan, harga daging sapi menjadi Rp 150.000/kg dan daging ayam menjadi Rp 33.000/kg.

Padahal, h-2 lebaran merupakan moment penting dan sangat dibutuhkan dalam membeli daging. Tapi kenyataannya malah membuat para emak ketar ketir untuk membeli daging. Banyak sekali para emak mengeluh untuk membeli kebutuhannya. 

Lantas siapa dalang dibalik ini semua? 

Jakarta, CNN Indonesia... Sebanyak 2.350 sapi impor asal Australia bahkan membanjiri Indonesia menjelang lebaran 2024.

Impor ini dilakukan oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias ID food impor dilaksanakan BUMN (Badan Usaha Milik Negri) tersebut usai mendapat tugas dari pemerintah.

Perhimpunan peternak sapi dan kerbau Indonesia atau PPSKI mendata kebutuhan daging sapi pada Ramadhan 2024 mencapai 62.500 ton PPSKI memproyeksikan peternak lokal dapat memasok 25.000 ton daging pada Ramadhan 2024.
 
Sementara itu badan badan pangan nasional mendata stock daging sapi dan kerbau per 8 maret 2024 mencapai 24.347,84 ton. Alhasil ketersediaan daging pada Ramadhan 2024 masih defisit sekitar 12.500 ton. Ketua umum PPSKI Nanang Purus Subendro, sebelumnya mengatakan bahwa kebutuhan daging sapi dalam negri masih bergantung dari impor hingga 55%.

Pemerintah selalu berdalih importasi dilakukan, sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan. Swasembada pangan merupakan kemampuan sebuah negara dalam mengadakan sendiri kebutuhan pangan bagi masyarakat. Adapun komoditas tanaman pangan juga merupakan, salah satu bagian utama dari sektor pertanian. 

Sementara itu perubahan iklim dan konversi lahan pertanian, serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dipandang berpotensi menimbulkan kelangkaan pangan.

Oleh karena itu, mencegah terjadinya kelangkaan pangan dan kenaikan harga pangan, pemerintah mengambil langkah impor.

Kebijakan impor sudah sangat sering dilakukan pemerintah. Bahkan seolah menjadi tradisi. Dan seolah tidak ada jalan keluar, padahal sejatinya Indonesia memiliki potensi besar, untuk mewujudkan kemandirian pangan tanpa harus bergantung pada impor. 

Hanya saja hal ini membutuhkan keberanian, kemauan, dan dana besar. Tidak hanya itu, terwujudnya swasembada pangan juga sangat bergantung, pada ada tidaknya political Will  yang kuat dari negeri.

Hanya saja saat ini Indonesia mengadopsi, sistem ekonomi dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya - Dan juga mengacu pada ideologi, atau paham yang menekankan pada nilai persaingan pasar bebas, yang mengatur tata kelola pangan dinegri ini. 

Nabi Muhammad saw bersabda: "Barangsiapa diantara kalian mendapatkan rasa aman dirumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu dirumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hikmah yang dapat kita ambil adalah bahwa politik ekonomi lslam meniscayakan hadirnya negara sebagai Raa'in (Pengurus) dan Junnah (Perisai) bagi rakyat.

Sebagaimana, lslam sebagai ideologi yang memiliki konsep politik ekonomi ini. Bagaimana bisa menjamin pemenuhan semua kebutuhan pokok, untuk setiap individu dengan pemenuhan yang menyeluruh. 

Walahu'alambisshoab.

Oleh: Melinda Harumsah, S.E (Penulis, member Smart With Islam Chapter Klari)

Baca Juga:
Tutup Iklan