Breaking News
---

Optimalisasi Pengelolaan Arsip Via Sistem Pembelajaran Mandiri Berbasis Web

Salah satu penyebab tertib arsip belum terwujud, adalah disebabkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum mumpuni, Kamis kemarin (19/10/2023) melalui pertemuan yang diselenggarakan Dinas arsip dan Perpustakaan Kabupaten karawamg memberikan fasilitasi melalui bimbingan bagi para kasubag Umpeg yang mempunyai tufoksi diantaranya pengelolaan arsip, serta para pengelola arsipnya. 
Rr Oetami Noviana 

(Kabid Arsip Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Karawang)


Kabid Arsip Dinas Arsip dan Perpustakaan Karawang, Rr Outami Noviana dalam Tugas Aksi Perubahan yang diangkat dalam PKA Angkatan 1 Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh BKPSDM Kabupaten Karawang bekerjasama dengan BPSDM Provinsi Jawa Barat dan di sampaikan pada 32 Kasubag Umum dan kepegawaian serta 32 pengelola arsip dari Dinas/Badan juga RSUD dan RSKP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang mengungkapkan, para Kasubag Umpeg bersama para pengelola arsip, mengikuti kegiatan Pembinaan Pengelola Arsip tentang pemeliharaan dan Penyusutan arsip Dinamis serta Sosialisasi Optimalisasi Pengelolaan Arsip Melalui Sistem Pembelajaran Mandiri Berbasis Web ( Model Happy Game), ini sebut Oetami merupakan salah satu upaya  yang digunakan dalam mengatasi harapan untuk meningkatkan capacity building, sengan harapan agar mereka dapat menjadi alternative pemenuhan hak dalam pengembangan pengetahuan kearsipan dilingkungan pemerintah Kabupaten Karawang dengan cara membuka akses seluas luasnya terhadap seluruh aparatur yang ada di Karawang, terutama tambahnya, untuk mengikuti pengembangan kompetensi secara mandiri berbasis tekhnologi yang dapat dilaksanakan tanpa meninggalkan tempat bekerja Pemenuhan pengembangan pengetahuan bagi aparatur.  

"Jadi dengan berbasis tekhnologi tentunya menjadi salah satu alternatif yang bisa dijadikan solusi dalam pemenuhan pengetahuan, sehingga dari sisi anggaran akan lebih efektif, " Katanya. 

Oleh : Rr Oetami Noviana 

(Kabid Arsip Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Karawang)


Ia menambahkan, pengembangan kompetensi menjadi isu strategis nasional dan isu strategis daerah jika melihat visi misi pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten Karawang karena untuk mewujudkan visi misi baik pada tingkat pemerintah pusat ataupun daerah diperlukan aparatur yang berkompeten, karena para aparatur inilah yang menjalankan semua aktivitas pemerintahan dalam mewujudkan good governance.
Pemenuhan pengetahuan bagi aparatur pengelola arsip ini, tambahnya, perlu dimasukkan dalam sebuah program, dan Slogan 'YO KARAWANG TERTIB ARSIP' yang di usung oleh bidang Arsip Dinas arsip dan Perpustakaan Kabupaten karawang, itu dirumuskan sebagai upaya meningkatkan angka partisipasi pengembangan pengetahuan sebagai langkah nyata dari pelaksanaan reformasi birokrasi di bidang kearsipan.

" Jika slogan 'YO KARAWANG TERTIB ARSIP' tidak digagas menjadi sebuah kegiatan maka peningkatan angka partisipatif pemenuhan aparatur dalam pengembangan pengetahuan  tidak terakselerasi, " Tambahnya. 

Lebih jauh ia menambahkan, melalui Program Pengelolaan arsip menuju Karawang tertib arsip diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menekan angka gap pengetahuan pengelola Arsip yang terjadi di Kabupaten Karawang, karena bagaimanapun juga sebut Utami, pengetahuan adalah alat dasar yang utama untuk berkompetisi. Untuk itu, salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk mengantarkan aparatur pengelola arsip untuk berkompetisi dan berkinerja dengan membuka akses seluas-luasnya untuk belajar melalui pengembangan pengetahuan berbasis teknologi dengan Metode Belajar Mandiri berbasis Web  (Model Happy Game).

"Saya buat ini dan saya sosialisasikan kepada 32 Kasubag Umum dan kepegawaian serta 32 pengelola arsip dari Dinas/Badan juga RSUD dan RSKP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang dimana peserta dapat mengaksesnya melalui  Alamat https://disarsipperpus.karawangkab.go.id/. " Ungkapnya.


Kegiatan ini mendapat sambutan yang antusias dari peserta, salah satunya Akbar salah seorang pengelola arsip peserta dari Disdukcatpil, ia menilai model belajar ini sangat mengasyikkan, "Dimana peserta diajak bermain tanpa merasa sedang belajar karena permainan ini menarik seperti sedang membaca ringkasan, "Ujarnya.

Menurut Rita Rosita dari Disnaker  Karawang mengatakan, permainan ini merupakan penyampaian materi yang tidak monoton dan tidak membosankan, sehingga peserta terus berusaha mengulang game, sementara menurut Endah peserta dari BPPKB permainan ini beda dari biasanya karena dituntut untuk mengingat jawaban agar bisa mengisi pertanyaan dalam permainan. 

"Kita dituntut focus dan lincah karena penasaran untuk memperoleh nilai yang baik dan mendapat rewads sertifikat telah menyelesaikan pembelajaran, " Katanya. 

Sementara Dita dari BKPSDM Karawang menyebut, bahwa dirinya menyampaikan testimoninya permaian ini menggiring peserta untuk tahu dan menjadi tahu kalau kita memang ingin menjadi tahu sangat menarik dan bisa untuk belajar kalau kita memang mau belajar dan mencoba. " Pungkasnya. 

Oleh : Rr Oetami Noviana 
(Kabid Arsip Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Karawang)
(Rd)
Baca Juga:
Tutup Iklan