Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News

Puluhan Ribu Prajurit dan Alutsista TNI Diterjunkan Perkuat Logistik di Aceh hingga Sumbar

 Jakarta : Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengonfirmasi pengerahan kekuatan besar-besaran untuk menanggulangi dampak bencana alam di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Hingga Jumat 19 Desember 2025, tercatat sebanyak 36.600 personel gabungan dari tiga matra beserta Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan telah berada di lapangan untuk mempercepat proses pemulihan.

Aceh: 18 titik jembatan (7 unit telah terpasang, 11 unit dalam proses penyiapan).

Langkah strategis ini diambil guna memastikan distribusi logistik tetap berjalan, terutama bagi wilayah-wilayah terisolasi yang belum bisa dijangkau melalui jalur darat.

Optimalisasi Alutsista di Wilayah Terisolasi

Dalam keterangannya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Panglima TNI menjelaskan bahwa operasi kemanusiaan ini didukung oleh 84 unit alutsista, termasuk armada pesawat angkut, helikopter, dan 20 Kapal Republik Indonesia (KRI).

"Sampai dengan hari ini, kami masih terus melaksanakan dukungan logistik ke daerah bencana alam, terutama daerah yang tidak bisa diakses melalui jalan darat," ujar Jenderal Agus Subiyanto, Jumat 19 Desember 2025.

Panglima menambahkan bahwa TNI memfokuskan operasi pada pembersihan material banjir, normalisasi akses jalan yang tertutup lumpur dan kayu, serta pembangunan infrastruktur darurat.

Pemulihan Infrastruktur dan Distribusi Logistik

Panglima Jenderal Agus Subiyanto membeberkan pihaknya membangun puluhan jembatan darurat atau jembatan bailey di wilayah terdampak bencana.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (Ttengah)

Dalam laporan tersebut progres perbaikan aksesibilitas. TNI menargetkan pemasangan 32 jembatan di tiga provinsi terdampak.

"Ada 32 jembatan bailey yang kita bangun," kata Panglima di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.

Dengan Rincian Progres

• Aceh: 18 titik jembatan (7 unit telah terpasang, 11 unit dalam proses penyiapan).

• Sumatra Utara: Pemasangan jembatan dilaporkan telah rampung 100 persen.

• Sumatra Barat: 11 jembatan bailey disiapkan, dengan 4 unit di antaranya sedang dalam tahap pemasangan.

Terkait distribusi bantuan, total logistik yang telah disalurkan mencapai 2.428 ton. Pengiriman dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari angkutan udara, teknik air drop, jalur laut via KRI, hingga distribusi darat.

Layanan Kesehatan dan Pemulihan Sosial

Selain infrastruktur, TNI juga menitikberatkan pada aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat. Tim kesehatan TNI dikerahkan untuk melakukan evakuasi medis, penyediaan air bersih, hingga layanan trauma healing bagi warga terdampak.

TNI juga memainkan peran vital dalam menjaga stabilitas ekonomi lokal dengan membantu distribusi hasil bumi. Tercatat sebanyak 52 ton hasil pertanian dari Aceh telah berhasil diangkut menuju Medan dan Halim Perdanakusuma untuk memastikan rantai pasok pangan tetap terjaga di tengah situasi darurat.

"Kami juga membawa peralatan PLN untuk pemulihan listrik, kendaraan kesehatan, serta alat berat guna mempercepat normalisasi wilayah," tutup Panglima.

Upaya mitigasi bencana di Sumatra kali ini menjadi salah satu operasi kemanusiaan terbesar TNI di akhir tahun 2025. 

Pola penanganan yang mengintegrasikan pengiriman logistik udara (air drop) dan pembangunan jembatan taktis merupakan standar operasi cepat yang sering diterapkan dalam krisis bencana berskala nasional guna mencegah isolasi wilayah yang berkepanjangan.(*)

Hide Ads Show Ads