Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempersilahkan bagi Mantan Menkopolhukam Mahfud MD melaporkan dugaan korupsi kereta cepat, Whoosh.(17/10/25), KPK dipastikan akan menindaklanjuti jika ada laporan disertai data awal yang valid.
 |
| Sejumlah penumpang tengah berpose di depan Kereta Cepat Whoosh (Foto:) |
"KPK mengimbau masyarakat menyampaikan aduan jika mengetahui dugaan korupsi. Maka silakan dapat menyampaikan aduan tersebut kepada KPK melalui saluran pengaduan masyarakat," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Ia menjelaskan, laporan dari Mahfud MD bisa menjadi awal proses penyelidikan. Namun, ia menekankan laporan harus disertai informasi dan bukti awal yang dapat diverifikasi.
"Selanjutnya, KPK akan menganalisis apakah laporan itu termasuk dalam kewenangan kami. Penelaahan akan menentukan apakah laporan bisa ditindaklanjuti secara hukum," ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud MD mengungkap dugaan mark up dalam proyek kereta cepat Whoosh. Hal itu disampaikan Mahfud melalui kanal YouTube pribadinya beberapa waktu lalu.
Mantan Ketua MK ini membandingkan biaya pembangunan kereta cepat di Indonesia dan Tiongkok. Menurutnya, selisih biaya cukup besar dan mengundang pertanyaan serius.
"Biaya per kilometer di Indonesia mencapai 52 juta dolar AS. Sedangkan di Tiongkok hanya 17 sampai 18 juta dolar," katanya, mengungkapkan.
Ia menilai selisih biaya tersebut terlalu besar untuk proyek infrastruktur serupa. Mahfud menyebut ada kemungkinan penyimpangan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan.
"Ini indikasi adanya mark up yang patut ditelusuri lebih jauh," ujar Mahfud. Ia mendorong aparat penegak hukum segera bertindak menyelidiki proyek tersebut.
Proyek kereta cepat Whoosh merupakan proyek strategis nasional. Karena itu, transparansi dan akuntabilitas sangat diperlukan dalam setiap tahap pembangunannya.
KPK menegaskan siap menindaklanjuti laporan masyarakat sesuai prosedur. Lembaga antirasuah itu menunggu data awal untuk memulai verifikasi dugaan korupsi.(*)
