Scroll untuk melanjutkan membaca

Banjir dan Longsor di Nepal-India Tewaskan 63 Orang

 Kathmandu: Tanah longsor dan banjir yang melanda Nepal serta India akibat hujan deras berkepanjangan menewaskan 63 orang di kedua negara. Otoritas di Nepal melaporkan sedikitnya 43 orang tewas dan lima lainnya hilang, dilansir dari CNA, Senin (6/10/2025).

Ilustrasi orang berjalan di tengah banjir (Foto: Freepik)

Distrik Illam di bagian timur menjadi wilayah yang paling parah terdampak, dengan 37 korban meninggal akibat tanah longsor. Sejumlah jalan di daerah tersebut tertutup material longsor, membuat beberapa wilayah sulit dijangkau.

Hal tersebut tim penyelamat terpaksa bergerak dengan berjalan kaki. Sungai-sungai di ibu kota Kathmandu juga meluap dan membanjiri permukiman di sepanjang tepiannya.

Pemerintah mengerahkan helikopter dan perahu motor untuk membantu evakuasi warga. Berkat peringatan dini dari otoritas, sebagian warga berhasil menyelamatkan barang-barang mereka sebelum banjir datang.

Tanah longsor juga menutup beberapa jalan utama dan mengganggu penerbangan domestic. Bencana tersebut membuat ratusan warga yang baru kembali dari libur festival Dashain terjebak di berbagai lokasi.

Perdana Menteri Nepal, Sushila Karki, menyatakan pemerintah sepenuhnya siap melakukan penyelamatan dan bantuan. Ia menegaskan, keselamatan warga merupakan prioritas utama dan meminta masyarakat untuk tidak bepergian kecuali dalam keadaan mendesak.

Pemerintah juga menetapkan hari, Minggu (5/10/2025), dan Senin (6/10/2025), sebagai hari libur nasional untuk mengurangi risiko di jalan raya. Sementara itu, di negara bagian Benggala Barat, India, sedikitnya 20 orang tewas di distrik Darjeeling.

Korban-korban tersebut tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor setelah hujan deras semalaman. Bencana tersebut menghancurkan rumah-rumah serta infrastruktur di wilayah pegunungan tersebut.

Petugas penyelamat menggunakan kabel untuk menjangkau daerah yang terisolasi, sementara air bah menghantam jembatan dan merusak jalan. Hujan monsun yang biasanya terjadi antara Juni hingga September memang kerap menyebabkan bencana di Asia Selatan.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa perubahan iklim telah memperburuk frekuensi dan intensitas bencana tersebut. Lembaga lingkungan di Kathmandu menyatakan suhu yang meningkat dan curah hujan ekstrem meningkatkan risiko banjir dan longsor di kawasan Himalaya.(*)
Baca Juga

Berita YouTube

Berita Terbaru
  • Banjir dan Longsor di Nepal-India Tewaskan 63 Orang
  • Banjir dan Longsor di Nepal-India Tewaskan 63 Orang
  • Banjir dan Longsor di Nepal-India Tewaskan 63 Orang
  • Banjir dan Longsor di Nepal-India Tewaskan 63 Orang
  • Banjir dan Longsor di Nepal-India Tewaskan 63 Orang
  • Banjir dan Longsor di Nepal-India Tewaskan 63 Orang
Tutup Iklan