Karawang: Sebuah badai hebat melanda Telok Panglima Garang, Kuala Langat, Rabu (15/10/2025) sore.
Badai tersebut disertai angin kencang dan fenomena mirip tornado, yang menyebabkan beberapa orang terluka, termasuk 11 siswa sekolah dasar.(17/10/25).
 |
| Ilustrasi angin kencang dan badai (Foto: Freepik) |
Melansir dari The Star, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.15 waktu setempat. Kepala Polisi Kuala Langat, Supt Mohd Akmalrizal Radzi, menyatakan badai juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum dan rumah.
Insiden ini memengaruhi lima sekolah, satu balai komunitas, dan sekitar 40 rumah, yang semuanya mengalami kerusakan dengan tingkat berbeda. Untungnya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Sekolah yang terdampak antara lain SMK Sijangkang Jaya, SK Sijangkang Jaya, SK Kampung Medan, SRA Kampung Medan, dan SK Jalan Tanjung. Bangunan publik seperti Dewan Wawasan Batu 9 dan Pejabat Penyelaras DUN Sijangkang juga mengalami kerusakan.
Tim darurat dan pihak berwenang mulai melakukan pembersihan puing sejak pukul 16.30. Mereka juga memotong pohon yang tumbang untuk memulihkan akses ke area terdampak.
Pada pukul 17.30, Pejabat Distrik Kuala Langat secara resmi menyatakan insiden ini sebagai Bencana Level 1. Pusat Pemindahan Sementara (PPS) dibuka di Dewan Harmoni Batu 7 Sijangkang, delapan keluarga atau 18 individu tercatat sebagai penghuni sementara.
Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati area bencana tanpa izin agar tidak mengganggu operasi penyelamatan yang sedang berlangsung. Pemerintah juga berjanji akan terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Sebagai tindak lanjut, empat sekolah yang terdampak akan melaksanakan pembelajaran dari rumah (PdPR) sementara perbaikan dilakukan. Pembersihan dan penilaian kerusakan sedang berlangsung di semua sekolah terdampak agar proses belajar tetap berjalan dengan aman.
Kementerian Pendidikan mengimbau semua departemen pendidikan, kantor distrik, dan administrator sekolah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga keselamatan seluruh komunitas pendidikan.(*)
