Presiden Bertemu Pimpinan Ormas Islam, Bahas Situasi Bangsa
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam membahas situasi bangsa saat ini. Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman pribadi Kepala Negara, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025).
![]() |
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Sabtu (30/8/2025). (Foto: BPMI Setpres) |
Mereka yang hadir antara lain dari PBNU, PP Muhammadiyah, DDII, Hidayatullah, AL Irsyad. Selain itu juga hadir dari Persis, MUI dan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) dan Ormas lainnya.
Jajaran pejabat tinggi negara yang turut mendampingi Presiden Prabowo adalah Ketua MPR RI, Ahmad Muzani. Nampak pula Kepala BIN Muhammad Herindra; Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin; Mensesneg Prasetyo Hadi dan sejumlah Menteri lainnya.
Pertemuan itu berlangsung selama tiga jam, dengan saling bertukar pandangan menyikapi kondisi bangsa saat ini. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, menyampaikan telah terjadi dialog terbuka Presiden dengan pimpinan ormas. Yahya mengatakan pertemuan tersebut membahas persoalan bangsa secara menyeluruh, dan kerja sama menghadapi tantangan yang ada.
“Kami bersepakat untuk bersama-sama, bahu-membahu berupaya untuk mengatasi keadaan, untuk mengajak kepada masyarakat supaya tenang. Insyaallah bersama-sama Presiden Prabowo Subianto dengan dukungan pemimpin umat, kita bisa mengatasi tantangan yang kita hadapi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan pentingnya menjaga persatuan bangsa melalui peran ormas Islam. Haedar pun mengapresiasi sikap terbuka Presiden dalam menerima masukan dari para pimpinan ormas.
“Pak Presiden begitu terbuka dan kami punya pandangan yang sama. Ormas Islam punya sejarah yang panjang di Republik ini dan persatuan, keutuhan, dan masa depan bangsa itu perlu kita jaga bersama,” tutur Haedar.
Seperti diketahui unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta berakhir dengan kericuhan. Situasi makin memburuk setelah adanya insiden sebuah kendaraan lapis baja polisi menabrak warga hingga tewas.
Presiden Prabowo telah menyatakan duka cita kepada keluarga korban dan pemerintah menyatakan permintaan maaf. Presiden juga telah menyatakan akan menanggung seluruh biaya keluarga korban.
Namun demikian, situasi telah berkembang menjadi anarkis di berbagai daerah. Sejumlah fasilitas umum, gedung DPRD terbakar di berbagai kota yang mengakibatkan korban jiwa.(*)