Cari Udang di Sangraja, Bocil Tewas Tenggelam
Majalengka: Suasana duka menyelimuti wilayah Kelurahan Cigasong, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, setelah seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun ditemukan tewas tenggelam di Bendungan Sangraja.
Korban diketahui bernama M. Kaffa Bihi Juwahid, pelajar asal Perumahan Bumi Cikal Asih (BCA), Desa Cikalong, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka.
Peristiwa nahas itu terjadi, pada Minggu (3/8/2025) ketika Kaffa bersama sejumlah temannya sedang mencari udang dan kerang di kawasan bendungan.
Berdasarkan informasi resmi dari jajaran Kodim 0617/Majalengka, insiden bermula sekitar pukul 09.00 WIB saat korban berangkat dari rumah menuju Bendungan Sangraja.
Setibanya di lokasi sekitar pukul 09.50 WIB, Kaffa dan teman-temannya mulai mencari udang di area dangkal. Namun, sekitar pukul 10.00 WIB, mereka berpindah ke area sungai yang lebih dalam.
Saat itulah, Kaffa diduga terpeleset dan terbawa arus deras. Meski sempat ditolong oleh teman-temannya, upaya penyelamatan tidak berhasil.
Pukul 10.23 WIB, salah satu teman korban, Ryhan, segera meminta bantuan kepada petugas satuan pengairan. Namun nahas, saat tim tiba di lokasi, korban telah dalam kondisi tidak bernyawa.
Tak lama setelah kejadian, personel Polsek Cigasong bersama Babinsa Koramil 1701/Majalengka Kota, serta tim Inafis Polres Majalengka, langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, dan dari hasil pengecekan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujar Danramil 1701/Majalengka, Kapten Arh winarno.
Pihak keluarga, yang diwakili oleh ayah korban, Iman (55), menyatakan bahwa anaknya baru pertama kali bermain ke kawasan bendungan tersebut.
Dalam suasana penuh keikhlasan, keluarga menerima peristiwa itu sebagai musibah dan takdir, serta menolak dilakukan autopsi. Sebuah surat pernyataan resmi juga telah ditandatangani dan diketahui oleh Kepala Desa setempat.
Tragedi yang menimpa M. Kaffa menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas anak-anak, terutama saat bermain di lingkungan berisiko seperti aliran sungai dan bendungan.(*)