Jelang Iduladha, Hewan Kurban Kota Tangerang Rentan Berpenyakit

Kepala DKP Kota Tangerang Muhodrun mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran penyakit menular. Seperti halnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD) dan anthrax.

Muhodrun mengaku pengawasan ini sudah dimulai sejak pertengahan April lalu. Dimana penjual hewan kurban mulai berdatangan dari berbagai daerah.

“Kami telah menurunkan tim pengawas dari Puskeswan Kota Tangerang, yang terdiri dari dokter hewan dan petugas lapangan. Hal ini untuk memastikan hewan kurban yang diperjualbelikan di Kota Tangerang dalam kondisi sehat dan layak konsumsi,” ujarnya, Sabtu (3/5/2025).

Ia pun menjelaskan, Tim Pengawas DKP Kota Tangerang akan terus melakukan pemeriksaan di sejumlah titik. Khususnya penampungan dan lapak penjualan hewan kurban yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Tangerang.

Pemeriksaan meliputi identifikasi gejala penyakit, pengecekan fisik hewan, serta dokumentasi asal hewan. “Jadi, petugas akan menagih surat pernyataan hewan sehat dan bebas PMK dari daerah asal," kata dia.

Setelah itu, lanjutnya, petugas akan melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan kondisi hewan ketika tiba hingga diperjualbelikan di Kota Tangerang. Hewan kurban yang lolos pemeriksaan akan diberikan tanda berupa stiker.

“Masyarakat diimbau, untuk membeli hewan kurban dengan cerdas. Salah satunya, hanya membeli hewan kurban yang telah diperiksa dan memiliki tanda resmi dari DKP Kota Tangerang,” ucapnya.(*)