Berikut Khasiat Tanaman Temulawak
Menteri Kesehatan(Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa tanaman temulawak memiliki sejumlah manfaat. Salah satu kandungannya bisa menjadi alternatif obat yang berkaitan dengan penyakit liver hati (liver). (12/11/23).
Temulawak juga terpilih menjadi tanaman obat tradisional unggulan Indonesia. Lantaran banyaknya kandungan yang terdapat di tanaman tersebut.
Beberapa kandungannya antara lain zat besi, vitamin, kalsium, sodium dan asam folat. Selain itu, temulawak juga mengandung banyak zat aktif, salah satunya kurkuminoid.
Kurkuminoid berkhasiat untuk mencegah berbagai penyakit hati. Seperti fatty liver, sirosis bahkan kanker hati.
“Penyakit fatty liver itu pengobatannya susah, tapi ada tanaman Indonesia yang bisa mengobati. Karena itu butuh antioksiden yang bernama Kurkumin,” kata Menkes saat memberi sambutan di acara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Jakarta Convention Center, Kamis (9/11/2023).
Dalam sambutannya, Menkes mengaku ia mengidap penyakit fatty liver. Fatty liver atau penumpukan lemak di hati adalah kondisi di mana hati menyimpan lemak secara berlebihan.
Menkes bercerita, beberapa minggu lalu dirinya bertemu seorang profesor ahli penyakit hati. Ahli itu bilang bahwa dulu angka kematian akibat kanker hati menempati rangking kedua, setelah kanker paru.
"Orang Indonesia banyak yang kena penyakit hati, mulai dari hepatitis paling ringan. Kemudian jadi fibrosis hati lebih berat lagi, naik lagi jadi sirosis, kena kanker hati dan meninggal itu banyak sekali," kata Menkes.
Kemudian, dulu penyakit hati disebabkan oleh virus, karena itu pemerintah memberikan imunisasi untuk menangkal virus masuk. Namun, kata Menkes, sekarang ini penyakit hati disebabkan oleh masalah metabolisme salah satunya fatty liver.
"Wah, saya bilang saya juga ada tuh lemaknya dan itu ngilanginnya susah sekali. Saya sudah 10 tahun didiagnosis ada fatty liver, dia bilang 'Hati-hati Pak Menkes itu bisa jadi kanker hati'," ujar Menkes.
Menkes lantas menanyakan obat untuk meringankan fatty liver kepada profesor tersebut. Lalu, menurut cerita Menkes, profesor itu menjawab, obatnya berada di tanaman temulawak.
"Jadi ada antioksidan namanya kurkumin. Itu ada di temulawak," ucap Menkes.