Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News

AHY Sebutkan Keselamatan Masyarakat Jadi Prioritas Utama Selama Periode Nataru 2025/2026

Jakarta :;Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan memperkuat sinergi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna memitigasi dampak cuaca ekstrem menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan mobilitas masyarakat di tengah potensi fenomena atmosfer yang aktif.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa sejumlah fenomena seperti Monsun Asia, La Nina Lemah, hingga IOD Negatif berpotensi meningkatkan curah hujan dan gelombang tinggi selama periode libur akhir tahun.

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya koordinasi yang ketat di lapangan. Ia menyebutkan bahwa pengawasan dilakukan secara menyeluruh di berbagai titik simpul transportasi.

"Terkait dengan Nataru, saya berharap kita semua memiliki koordinasi yang ketat. Posko-posko telah didirikan oleh Kementerian Perhubungan dan juga oleh para pemangku kepentingan lainnya. Tentunya di bandara, pelabuhan, besok saya juga akan mengecek stasiun kereta api dan terminal-terminal bus," ujar Menko AHY dalam keterangannya dikutip Rabu, 24 Desember 2025.

Menko AHY menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah antisipatif jika terjadi kendala cuaca di lapangan agar perjalanan masyarakat tetap lancar.

"Transportasi multimoda ini harus kita kawal bersama-sama. Kita memprediksi akan terjadi peningkatan perjalanan di masa Nataru. Mudah-mudahan cuacanya baik, dan kalau pun kurang baik, ada caranya, ada operasinya, termasuk operasi modifikasi cuaca," lanjutnya.

Selain kesiapan transportasi, pemerintah juga fokus pada titik-titik rawan yang sudah diprediksi sebelumnya guna meminimalisir risiko bagi para pelancong.

"Kita sekarang fokus juga untuk memastikan perjalanan masyarakat, sekali lagi di masa Nataru ini, berjalan dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa titik yang tadi kita antisipasi dengan waktu-waktu yang sudah diprediksi sejak hari ini. Mudah-mudahan ini menjadi langkah-langkah mitigasi yang baik dan bisa diantisipasi oleh semua stakeholders," jelas AHY.

Terkait kesiapan infrastruktur fisik, ia memastikan bahwa alat pendukung telah disiagakan untuk merespons potensi bencana alam seperti longsor atau banjir secara taktis.

"Saya juga sudah mendapatkan laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum bahwa telah disiapkan alat-alat berat dan titik-titik distribusi material yang siap untuk segera digunakan atau dideploy ke lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak bencana. Ini sudah standby, dan mudah-mudahan informasi yang cepat bisa membuat penanganan di lapangan menjadi lebih taktis dan efektif," terangnya.

Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, Menko AHY menegaskan bahwa kebijakan pembangunan ke depan harus lebih adaptif dan berbasis pada data sains yang akurat.

"Saatnya sekarang kita benar-benar memahami, sekaligus menjadikan pendekatan geografis dan iklim sebagai mainstream dalam pembangunan ke depan. Ini tidak boleh hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar diinkorporasikan dalam pendekatan kebijakan yang lebih saintifik dan berbasis data," tegas AHY.

Menutup keterangannya, ia mengapresiasi dukungan teknologi dari BMKG dan mengajak seluruh pihak untuk memprioritaskan keselamatan jiwa selama masa libur panjang ini.

"Terima kasih kepada BMKG. Mari sama-sama kita kawal agar Nataru berjalan dengan aman, karena kita mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan bagi semua. Itu yang menjadi esensi pertemuan kami hari ini," pungkasnya.(*)

Hide Ads Show Ads