London: Ratusan demonstran berkumpul di luar Downing Street, London, pada Kamis (30/10/2025) untuk memprotes serangan terbaru Israel di Jalur Gaza. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk kecaman terhadap pelanggaran kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat.
Para peserta aksi yang terdiri dari berbagai kelompok pro-Palestina menyerukan diakhirinya pemboman dan genosida di Gaza. Mereka juga mendesak pemerintah Inggris untuk menghentikan penjualan senjata kepada Israel, dilansir dari Anadolu.
Mantan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, turut hadir dalam demonstrasi tersebut. Dalam orasinya, Corbyn menyoroti bahwa serangan udara Israel di Gaza masih terus berlangsung meskipun gencatan senjata telah diumumkan.
Ia mengatakan rakyat Gaza masih kekurangan makanan, obat-obatan, dan listrik, sehingga kondisi itu tidak dapat disebut sebagai perdamaian. “Ini bukan perdamaian bagi rakyat Gaza,” ujarnya di hadapan massa.
Corbyn menegaskan bahwa aksi protes akan terus digelar hingga rakyat Palestina dapat hidup dalam kebebasan dan perdamaian sejati. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 211 orang telah tewas sejak gencatan senjata mulai berlaku awal bulan ini.
Israel dituduh terus melanggar kesepakatan gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas. Gencatan senjata kedua pihak dicapai awal bulan ini, berdasarkan rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Namun, Israel beberapa kali dilaporkan melanggar kesepakatan tersebut, dengan pelanggaran terbaru terjadi pekan ini. Para pengunjuk rasa menilai Israel tidak berniat menghentikan kekerasan dan menuntut komunitas internasional untuk bertindak lebih tegas.
Aksi di London ini mencerminkan meningkatnya kemarahan global terhadap penderitaan warga Gaza. Tekanan juga terus tumbuh agar dunia menuntut pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran gencatan senjata (*)

