Jakarta. Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, berencana menciptakan sebuah gerakan Indonesia Waves untuk membantu pertumbuhan ekonomi industri kreatif.(9/10/25).
Menurutnya, kebudayaan Indonesia merupakan soft power yang dapat menjadi alat diplomasi paling efektif di kancah global.
Hal itu diungkapannya dalam diskusi Sawala Budaya: Sinergi Penguatan Diplomasi Budaya Indonesia bersama Para Duta Besar LBBP di Museum Nasional Indonesia. Diskusi ini digagas untuk memperkuat sinergi diplomasi kebudayaan Indonesia di kancah global.
"Kita ingin menciptakan Indonesian waves yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi di industri kreatif (Cultural and Creative Industry). Indonesia adalah negara dengan megadiversity, megadiversity ini adalah kekuatan kita sebagai soft power," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Sabtu (8/11/25).
Dalam mewujudkannya, ia juga turut mendorong joint-nomination serta extension list untuk warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage) UNESCO. Langkah ini bertujuan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional melalui diplomasi kebudayaan.
"Untuk extension list, kemarin kita sudah mendaftarkan alat musik Indonesia. Yaitu, Kolintang yang mirip dengan alat musik Balafon di Afrika Barat, di Burkina Faso, Mali dan Pantai Gading," jelasnya.
Ia juga menambahkan, selain Kolintang adapun warisan budaya lainnya yang turut didaftarkan. Salah satunya adalah kebaya yang didaftarkan bersama lima negara lainnya seperti, Indonesia, Brunei, Thailand, Malaysia, Singapura.
"Ke depan, kita juga akan berusaha untuk melakukan extension list dengan sejumlah negara. Termasuk di antaranya adalah negara-negara yang Bapak Ibu wakili," ujarnya.
Selanjutnya, ia juga berkomitmen untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan budaya dengan merumuskan tiga prioritas kebijakan. Pertama, pelindungan kebudayaan dan tradisi, kedua, diplomasi, promosi, dan kerja sama, dan ketiga, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
Sementara itu, Duta Besar Besar Indonesia untuk Suriah, Lukman Hakim Siregar mengamini tugas bersama untuk membawa budaya Indonesia ke dunia.
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni melalui kerja sama beasiswa seperti yang telah dilakukan oleh sejumlah kementerian lainnya.
Adapun Duta Besar Besar Indonesia untuk Hanoi, Adam Mulawarman Tugio yang berharap Indonesia menjadi pusat pariwisata dunia.
"Inovasi juga perlu diterapkan di museum untuk menarasikan peradaban bangsa secara kreatif misalnya melalui studio imersif," jelasnya.(*)

