Jakarta. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengajak perguruan tinggi di Indonesia dapat berperan aktif dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan adaptif terhadap transisi energi dan ekonomi hijau (green energy and economy).(3/11/25)
Menaker mengatakan hal itu seiring dengan kebutuhan dunia kerja masa depan, khususnya dalam mempersiapkan talenta dalam pekerjaan hijau (green jobs).
Ia pun menilai perubahan global menuju energi hijau merupakan keniscayaan yang harus diantisipasi bersama.
Dalam proses tersebut, pemerintah berkomitmen menerapkan prinsip transisi yang berkeadilan (just transition) dengan memastikan tidak ada pihak yang tertinggal (no one left behind).
“Kebijakan-kebijakan kita, baik yang terkait pelatihan maupun pembangunan ekosistem ketenagakerjaan, diarahkan agar semua pihak dapat beradaptasi dengan perubahan. Tidak boleh ada yang tertinggal,” ujar Menaker, Jumat (31/10/2025).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa transisi menuju ekonomi hijau yang berkeadilan dan inklusif, membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja baru, sekaligus menjadi tantangan bagi kesiapan tenaga kerja nasional.
Berdasarkan proyeksi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dibutuhkan sekitar 1,5 juta tenaga kerja baru untuk mengisi sektor-sektor hijau di masa mendatang.
“Green jobs bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban bagi kita untuk mempersiapkan SDM yang mampu menjawab kebutuhan tersebut,” ujar Menaker.
Selain sektor energi, Menaker juga mencontohkan bahwa peluang kerja hijau juga terbuka di berbagai bidang lain, seperti pengelolaan sampah dan lingkungan hidup yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Ada beberapa sektor yang perlu disiapkan proses transisinya. Misalnya, pengelolaan sampah yang ada di setiap wilayah Indonesia juga membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berwawasan lingkungan,” kata Menaker.(*)

