Jateng : Gunung Merapi (2968 mdpl) yang berada di antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan awan panas guguran, Minggu (2/11/2025) pukul 11:04 WIB. Dilaporkan terjadi 2 kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan estimasi jarak luncur maksimum 2.500 meter.
Teramati 2 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Sat/Putih dan Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter. Terkait kondisi ini, Petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Merapi Erwin Widyon mengimbau masyarakat waspada.
Waspada dengan kondisi Gunung Merapi dengan tingkat aktivitas Siaga (Level 3). "Tetap patuhi rekomendasi yang ada," kata Edwin dalam siaran persnya.
Ia menyampaikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung. Dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Tetap waspada," katanya.(*)

