Scroll untuk melanjutkan membaca

Komet 3I/ATLAS Masuk Daftar Ancaman Badan Pertahanan PBB

 Karawang: NASA diam-diam mengambil langkah besar untuk melindungi Bumi, setelah objek antarbintang misterius menunjukkan perilaku aneh. Komet yang dijuluki 3I/ATLAS itu kini masuk daftar ancaman yang dipantau oleh badan pertahanan planet PBB.


Gambar komet antarbintang 3I/ATLAS, saat komet tersebut berjarak 277 juta mil dari Bumi, Senin (21/7/2025) (Foto: NASA, ESA, David Jewitt (UCLA))
Gambar komet antarbintang 3I/ATLAS, saat komet tersebut berjarak 277 juta mil dari Bumi, Senin (21/7/2025) (Foto: NASA, ESA, David Jewitt (UCLA))

Objek ini menjadi yang pertama dari luar tata surya yang ditambahkan ke daftar pantauan International Asteroid Warning Network (IAWN). Jaringan tersebut bekerja sama dengan lembaga global untuk mendeteksi, melacak, dan menilai potensi ancaman objek dekat Bumi.

IAWN menyebut keputusan memasukkan 3I/ATLAS diambil karena komet ini menimbulkan tantangan unik dalam memprediksi lintasannya. Lembaga itu juga menempatkan objek ini dalam ‘Comet Astrometry Campaign’ untuk pemantauan lebih lanjut.

Citra terbaru menunjukkan perilaku tak biasa, termasuk kemunculan ‘anti-tail’ atau semburan partikel yang justru mengarah ke Matahari. Fenomena ini bertolak belakang dengan perilaku normal komet yang umumnya mengarah menjauhi Matahari.

Sebagai tindak lanjut, para ilmuwan akan menggelar latihan global dari 27 November 2025 hingga 27 Januari 2026. Selama periode ini, teleskop di berbagai negara akan berfokus pada 3I/ATLAS untuk meningkatkan akurasi pelacakan posisinya.

Para ilmuwan juga memantau pergerakan 3I/ATLAS yang diperkirakan akan melintasi jalur dua wahana luar angkasa dalam waktu dekat. Komet ini akan melintas di sekitar wahana Europa Clipper milik NASA dan Hera milik Badan Antariksa Eropa (ESA) antara 25 Oktober hingga 6 November 2025.

Peneliti Eropa melaporkan, kedua wahana tersebut berpotensi melintasi zona ekor ion 3I/ATLAS yang berisi partikel bermuatan dari luar tata surya. Ekor ion merupakan aliran partikel yang terbentuk akibat interaksi gas komet dengan angin Matahari dan menjulur jutaan kilometer.

Pertemuan langka ini diyakini memberi kesempatan penting untuk mempelajari material dari luar tata surya secara langsung. Melalui program Tailcatcher, peneliti menghitung jarak terdekat antara wahana dan ekor komet yang mencapai sekitar lima juta mil.

NASA menjelaskan, wahana Europa Clipper membawa instrumen pengukur plasma dan magnetometer untuk mendeteksi partikel dari ekor komet. Sementara itu, wahana Hera milik ESA tengah berada di sabuk asteroid menuju sistem Didymos-Dimorphos.

Meski pemantauan besar-besaran baru dimulai akhir November, 3I/ATLAS kini semakin dekat ke Matahari. Para ilmuwan menegaskan tidak ada potensi ancaman terhadap Bumi, melainkan fokus pada interaksi komet dengan wahana antariksa.

Ilmuwan Harvard, Avi Loeb, menduga manuver aneh 3I/ATLAS menunjukkan tanda khas pesawat luar angkasa. Sementara teleskop James Webb menemukan material nikel pada permukaannya, memperkuat dugaan bahwa objek tersebut mungkin bukan komet biasa.(*)
Also Read

Berita YouTube

Latest News
  • Komet 3I/ATLAS Masuk Daftar Ancaman Badan Pertahanan PBB
  • Komet 3I/ATLAS Masuk Daftar Ancaman Badan Pertahanan PBB
  • Komet 3I/ATLAS Masuk Daftar Ancaman Badan Pertahanan PBB
  • Komet 3I/ATLAS Masuk Daftar Ancaman Badan Pertahanan PBB
  • Komet 3I/ATLAS Masuk Daftar Ancaman Badan Pertahanan PBB
  • Komet 3I/ATLAS Masuk Daftar Ancaman Badan Pertahanan PBB
Tutup Iklan