Scroll untuk melanjutkan membaca

Indonesia Kembali Alami Hari Tanpa Bayangan

 Karawang : Fenomena alam langka kembali melintasi langit Indonesia pada pekan ini, 7–15 Oktober 2025. Momen yang dikenal sebagai hari tanpa bayangan atau kulminasi utama ini terjadi ketika Matahari berada tepat di posisi tertinggi di langit, membuat bayangan benda tegak tampak menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.


Potret fenomena kulminasi utama, saat bayangan menghilang sesaat. Sejumlah daerah di Indonesia dapat menyaksikan keunikannya.(Foto: Pexels/Alex Umbelino)

Menurut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, atau dengan kata lain, Matahari tepat berada di atas kepala.

Fenomena hari tanpa bayangan dapat terjadi karena bidang rotasi Bumi tidak sejajar dengan bidang ekliptika, yaitu bidang revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Akibatnya, posisi Matahari yang tampak dari Bumi selalu berubah antara 23,5° Lintang Utara hingga 23,5° Lintang Selatan sepanjang tahun. Karena posisi geografis Indonesia berada di sekitar ekuator, peristiwa kulminasi utama ini dapat terjadi dua kali dalam setahun, umumnya berdekatan dengan waktu Matahari berada di garis khatulistiwa.

Berdasarkan laporan BMKG, sejumlah wilayah dapat menyaksikan fenomena unik ini dalam beberapa hari ke depan. Di antaranya Bandar Lampung (7 Oktober, pukul 11.46 WIB), Jakarta (8–9 Oktober, sekitar pukul 11.40 WIB), Bandung (11 Oktober, pukul 11.36 WIB), Semarang (11 Oktober, pukul 11.24 WIB), dan Surabaya (12 Oktober, pukul 11.15 WIB). Puncak kulminasi di wilayah timur Indonesia terjadi di Denpasar (15 Oktober, pukul 12.04 WITA) dan Merauke (15 Oktober, pukul 11.51 WIT), sementara Kupang akan mengalaminya pada 19 Oktober 2025 pukul 11.30 WITA.

Untuk menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan, masyarakat tidak memerlukan alat bantu khusus. BMKG menyarankan pengamatan dilakukan dengan menegakkan benda seperti tongkat, botol, atau tiang di tempat terbuka pada waktu kulminasi wilayah masing-masing. Saat momen berlangsung, bayangan benda akan tampak “menghilang” selama sekitar satu hingga dua menit, menciptakan pengalaman langka yang hanya terjadi dua kali dalam setahun.(*)
Baca Juga

Berita YouTube

Berita Terbaru
  • Indonesia Kembali Alami Hari Tanpa Bayangan
  • Indonesia Kembali Alami Hari Tanpa Bayangan
  • Indonesia Kembali Alami Hari Tanpa Bayangan
  • Indonesia Kembali Alami Hari Tanpa Bayangan
  • Indonesia Kembali Alami Hari Tanpa Bayangan
  • Indonesia Kembali Alami Hari Tanpa Bayangan
Tutup Iklan