Kolaborasi Dengan Swasta, Pemkab Karawang Dukung Ekosistem UMKM Inklusif dan Berkelanjutan
Karawang: Wakil Bupati Karawang H. Maslani menyambut baik serta mengapresiasi, pihak-pihak yang telah memberikan program pendampingan dan pelatihan kepada para pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Karawang.(1/8/25).
Menurutnya saat ini di tengah persaingan global para pelaku UMKM harus mampu beradaptasi, dan mengikuti perkembangangan zaman.
"Para pelaku UMKM saat ini tidak cukup hanya dengan modal dan semangat, tapi juga harus dibekali pengetahuan dan keterapilan yang sesuai dengan perkembangan zaman"ucap Wabup Maslani saat memberikan sambutan pada acara UMKM Karawang Ngariung 2025 di Mercure Hotel Karawang, Kamis (31/7/2025).
Wabup Maslani menyatakan, Kabupaten Karawang sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat yang memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor UMKM tersebar di seluruh kecamatan.
Lebih lanjut Wabup Maslani berharap, program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan tidak haya berorientasi pada pemberian materi saja juga dilengkapi dengan pendampingan intensif, dan penerapan langsung di lapangan sehingga dampaknya dirasakan secara nyata oleh para pelaku UMKM.
"Setiap pelaku UMKM tanpa terkecuali memiliki ruang untuk tumbuh dan berkembang, termasuk para pelaku UMKM penyandang disabilitas"tegasnya.
"Saya harap acara ini menjadi sumber inspirasi para pelaku UMKM, serta momentum penguatan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan"ujar Wabup menambahkan.
Sebagai informasi, PT HM Sampoerna Tbk. melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) bersama SUN Consulting, di bawah program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia, sebelumnya telah menyelenggarakan pelatihan wirausaha bertajuk “Semua Bisa Wirausaha” bagi pelaku UMKM di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Program pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 Februari 2025, ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan SUN dan SETC dalam memperkuat kapasitas UMKM lokal melalui pendekatan pendampingan dan pelatihan tematik.
Pelatihan ini diikuti oleh 250 pelaku UMKM, termasuk 50 pelaku usaha dari kalangan penyandang disabilitas. Materi yang diberikan meliputi strategi pemasaran, pengembangan produk, serta keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam aktivitas usaha sehari-hari.(*)