
Tragedi Selat Bali: 30 Korban KMP Tunu Pratama Masih Hilang
0 menit baca
Bali: Enam jenazah korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang karam di perairan Selat Bali telah diserahkan ke keluarga pada Kamis malam, 3 Juli 2025 pukul 20.30 WIB.
Proses penyerahan berlangsung di tengah suasana haru di Posko Utama Basarnas Banyuwangi, setelah proses identifikasi dinyatakan rampung.
“Penyerahan jenazah dilakukan setelah identifikasi lengkap, diserahkan tadi malam,” ungkap Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, dalam konferensi pers, Jumat, 4 Juli 2025.
Penyerahan jenazah dilakukan secara simbolis oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, didampingi Deputi Operasi dan Siaga Basarnas Ribut Eko, Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto, serta perwakilan tim SAR gabungan. Usai acara seremonial, seluruh jenazah dibawa ke RSUD Blambangan untuk proses selanjutnya.
Adapun enam korban yang telah teridentifikasi yaitu: Anang Suryono, Eko Sastriyo, Elok Rumantini, Cahyani, Fitri April Lestari, dan Afnan Aqiel Mustafa. Selain jenazah, 21 korban selamat yang merupakan warga Banyuwangi juga telah dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Meski begitu, duka masih menyelimuti keluarga korban lainnya. Sebanyak 30 penumpang dinyatakan masih hilang dan kini menjadi fokus utama pencarian oleh tim SAR gabungan.
“Kami mengerahkan seluruh kekuatan, dari darat, laut, hingga udara,” lanjut Sigit. Untuk memperluas jangkauan pencarian, Basarnas menerjunkan armada besar seperti helikopter HR 3606, pesawat P-8304, heli milik Polri, serta drone thermal untuk pemindaian dari udara.
Sementara di laut, operasi melibatkan kapal dari berbagai instansi: Basarnas, TNI AL, Polairud, KPLP, hingga BPBD. Namun, kondisi cuaca menjadi tantangan tersendiri. Prediksi BMKG menyebutkan potensi gelombang tinggi di selatan Bali, sehingga kapal kecil ditarik demi menjaga keselamatan petugas.
“Fokus pencarian akan dilanjutkan dengan kapal berukuran besar karena kondisi laut yang cukup ekstrem,” jelasnya.(*)