Terjadi Lonjakan Signifikan, Layanan IGD RSUD Karawang Kewlahan Untuk Tampung Pasien
Karawang: Dalam beberapa bulan terakhir, Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang mengalami lonjakan pasien yang signifikan.(21/6/25).
 |
| Foto RSUD KARAWANG |
Dengan kapasitas hanya 30 tempat tidur, IGD RSUD setiap harinya menampung hingga lebih dari 45 pasien, membuat kondisi layanan gawat darurat berada dalam posisi overload.
“Jumlah pasien yang datang setiap hari jauh melebihi kapasitas. Bahkan, untuk menampung pasien, kami terpaksa meminjam brankar dari ambulans yang mengantar pasien ke IGD,” ujar Abdullah Lutfi, Humas RSUD Karawang, dalam keterangannya, Kamis (20/6/2025).
Dari pantauan pihak rumah sakit, sekitar 99 persen pasien yang datang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Pasien yang belum terdaftar BPJS, namun memiliki KTP Karawang dan sudah tinggal minimal satu tahun, akan dibantu pengajuannya melalui program UHC (Universal Health Coverage).
“Sebagian besar pasien datang dengan kondisi demam tinggi, bahkan sudah lebih dari tiga hari sakit sebelum dibawa ke rumah sakit. Rentang usia pasien cukup merata, baik anak-anak maupun dewasa,” tambah Lutfi.
Menghadapi lonjakan ini, pihak RSUD mengimbau rumah sakit lain untuk tidak melakukan rujukan pasien secara lepas. Setiap rujukan harus dilakukan melalui aplikasi SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) guna memastikan ketersediaan tempat tidur di IGD RSUD Karawang.
“Kami minta kerja sama semua pihak agar mengikuti sistem rujukan yang benar. SPGDT ini penting untuk memastikan bahwa ruangan atau bed yang dibutuhkan pasien memang tersedia sebelum dirujuk,” jelasnya.
Untuk pasien yang datang langsung tanpa ambulance, rumah sakit juga meminta pengertian dan kesabaran dari keluarga pasien jika harus menunggu hingga tersedia tempat tidur atau brankar di IGD.(*)
