Breaking News :
Sudaryono Resmi Pimpin HKTI, Dualisme Menahun Berakhir Sudah

Sudaryono Resmi Pimpin HKTI, Dualisme Menahun Berakhir Sudah

 Jakarta: Setelah bertahun-tahun terbelah dua kubu, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akhirnya menyatu dalam satu komando. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) foto bersama dengan tokoh HKTI Oesman Sapta (sisi kanan kemeja hitam) dan Moeldoko kemeja ppi toh (kiri) dalam Muktamar Nasional ke-10 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (26/6/2025) (Foto: HKTI)

Sudaryono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum dalam Muktamar Nasional ke-10 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 26 Juni 2025.

Pemilihan ini menjadi akhir konflik panjang antara kubu Fadli Zon dan Moeldoko yang berlangsung lebih dari satu dekade. Kedua tokoh hadir dalam forum bersama ratusan pengurus daerah, menandai rekonsiliasi yang tak lagi sebatas wacana.

Moeldoko menyatakan rapat pimpinan HKTI telah memilih dan mempercayakan kepemimpinan kepada Sudaryono. Pernyataan itu disambut tepuk tangan meriah, menandai legitimasi penuh dari peserta Munas.

Sudaryono langsung berdiri dan memberi hormat kepada Moeldoko dan seluruh pengurus yang hadir. Gestur itu menjadi simbol penerimaan dan kesiapan menjalankan amanah sebagai pemimpin baru.

Selain Moeldoko, hadir pula Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Ketua BPO HKTI, Oesman Sapta Odang. Amran menegaskan, pentingnya menjaga soliditas dan merangkul semua pihak untuk membangun kembali kekuatan organisasi.

Ia bahkan menyarankan struktur fleksibel demi akomodasi luas, seperti menunjuk lima sekjen dan lima bendum jika diperlukan. Bagi Amran, yang terpenting adalah keterbukaan dan inklusivitas organisasi dalam fase transisi.

Amran meyakini proses penyaringan akan terjadi secara alamiah, tanpa perlu konflik baru. Mereka yang tidak tulus memperjuangkan petani, akan tersisih seiring berjalannya waktu.

Namun ia tak menutupi bahwa proses rekonsiliasi ini penuh tantangan. Menurutnya, menjembatani Moeldoko, OSO, dan berbagai kepentingan politik lain bukan tugas ringan.

Ketua BPO HKTI, OSO menambahkan bahwa terpilihnya Sudaryono merupakan bagian dari harapan Presiden Prabowo. Ia mengaku telah bertemu langsung dengan Presiden, yang ingin HKTI kembali solid membela petani.

OSO menyebut jumlah petani Indonesia mencapai 76 juta orang, kekuatan besar yang perlu dijaga. Ia menekankan pentingnya HKTI turun langsung ke desa, menjawab kebutuhan nyata petani.

Sudaryono menyambut mandat itu dengan komitmen tinggi memperkuat posisi HKTI sebagai mitra strategis pemerintah. Ia menyebut distribusi pupuk, harga komoditas, dan birokrasi subsidi sebagai tiga isu mendesak yang harus diselesaikan.

Sebagai anak petani, Sudaryono mengaku paham betul kesulitan di lapangan. Ia berjanji bekerja keras tanpa rem demi swasembada pangan seperti visi Presiden Prabowo, termasuk lewat teknologi dan pelibatan generasi muda.(*)
BERITA TERKINI
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image