Mengenal Kartu Nusuk Identitas Digital Wajib Jemaah
Madinah: Jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Madinah, Arab Saudi, telah diberikan Kartu Nusuk. Kartu tersebut wajib selalu dibawa oleh jemaah haji Indonesia selama beraktivitas di Arab Saudi.
Pembagian kartu dilakukan oleh pihak syarikah atau perusahaan yang melayani jemaah haji RI. Kepala Daerah Kerja Madinah, M. Luthfi Makki mengatakan, Kartu Nusuk wajib dibawa dan jangan sampai hilang.
Apa Itu Kartu Nusuk?
Kartu Nusuk adalah kartu identitas digital resmi yang diterbitkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sejak musim haji 2024. Kartu ini hanya diberikan kepada jemaah haji resmi yang memiliki visa sah.
Pemerintah Arab Saudi menggunakan sistem kartu Nusuk untuk memastikan hanya jemaah yang terdaftar secara resmi yang bisa menjalani ibadah haji. Dengan begitu, keberadaan jemaah haji ilegal bisa diminimalisasi, layanan lebih tertib, dan pelaksanaan haji berjalan lebih aman serta nyaman.
Pada musim haji 2025, kartu Nusuk ini berbahan PVC dengan ukuran panjang sekitar tiga kali kartu identitas biasa seperti KTP. Warna dasarnya dominan putih dengan akses cokelat.
Di bagian depan terdapat foto jemaah, nama, serta kode batang (barcode) dan QR code. Yang paling penting, kartu ini menyimpan data penting berupa jenis visa dan nomor visa yang bisa langsung dipindai petugas keamanan Saudi.
Jika ada jemaah tersesat, cukup tunjukkan Kartu Nusuk dan petugas Saudi akan tahu ke mana ia harus diarahkan.
Fungsi Kartu Nusuk
Kartu Nusuk memiliki empat fungsi utama:
1. Verifikasi Jemaah Resmi
2. Petugas dapat memindai kartu ini untuk memastikan jemaah memiliki izin berhaji.
3. Akses Layanan di Tanah Suci
4. Digunakan untuk masuk ke tenda Mina, Arafah, transportasi, dan lokasi ibadah lainnya.
5. Mencegah Jemaah Ilegal
6. Hanya pemilik kartu yang diizinkan mengikuti manasik resmi.
7. Mempermudah Pelayanan
8. Data medis, jadwal, lokasi hotel, dan layanan penting lain terintegrasi dalam kartu.
Data dalam Kartu Nusuk
Berikut beberapa informasi yang tercantum dalam kartu:
1. Nama lengkap
2. Nomor paspor
3. Negara asal
4. Nomor visa haji
5. Nama syarikah (perusahaan penyedia layanan)
6. Jadwal layanan dan akomodasi
7. QR code untuk pemindaiaN
8. Jika Kartu Nusuk Hilang
9. Jika Kartu Nusuk hilang, jemaah wajib segera melapor ke kepala rombongan atau petugas di hotel.
Petugas akan membantu pelaporan dan menerbitkan ulang kartu melalui syarikah. Namun, prosesnya cukup panjang.
Kartu ini wajib dibawa setiap saat dan tidak boleh dipinjamkan ke jemaah lain. Tanpa kartu, jemaah tidak bisa melanjutkan perjalanan ibadah ke Armuzna.
Distribusi kartu Nusuk pada musim haji 2025 dilakukan langsung oleh syarikah setibanya jemaah di hotel. Bahkan, untuk memastikan distribusi berjalan baik, syarikah akan memotret jemaah yang menerima kartu sebagai bukti.
“Kartu ini sangat penting. Kalau hilang atau tidak dibawa, jemaah bisa tertahan. Petugas harus betul-betul mendampingi proses distribusi ini,” kata Kepala Daerah Kerja Madinah M. Luthfi Makki, Jumat (2/5) malam atau Sabtu dini hari WIB, saat distribusi dimulai di Hotel Abrajtabah, Madinah(*).