Sejumlah Kabupaten Kota Meningkat, Kasus HIV/AIDS di Jabar Naik Tajam
Berdasarkan data Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) hingga awal November 2023, kasus HIV di Jawa Barat dari Januari hingga Oktober 2023, tercatat total 8.307 dan AIDS 1.853 kasus.
Angka tersebut melonjak tajam, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Pada tahun 2022, kasus HIV tercatat 8.620 dan AIDS 392.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Aids Jawa Barat Daniel Ramadhan mengatakan, dalam jangka enam bulan kasus HIV/AIDS di Jawa Barat melonjak tajam, naik hingga 300 persen.
“Dan akan terus bertambah, dan bertambah terus, jika masih begini-begini saja. Salah satu upaya yang bisa di lakukan adalah, sebagai masyarakat kami harus mengingatkan. Mengingatkan kepada yang memiliki wewenang dan kebijakan untuk dapat berperan lebih banyak lagi,”ucap Daniel, Jumat (1/12/2023).
Dari data SIHA, Kota Bandung merupakan wilayah tertinggi kasus HIV, periode Januari hingga Oktober tercatat 870 orang, kemudian Kota Bekasi 754 kasus, Kabupaten Bekasi 723, Kabupaten Bogor 702 dan Indramayu 510. Kasus terendah tercatat berada di wilayah Ciamis 93 kasus, Kabupaten Tasikmalaya 78 orang, Pangandaran 50 dan Kota banjar 49 orang.
“Peran dan komitmen pemerintah provinsi kabupaten/kota sangat penting. Tentang komitmen Jabar untuk Ending Aids di thn 2030, tinggal 6 tahun lagi apakah bisa?,”ujarnya.
Daniel berharap, pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota dapat segera mengambil langkah-langkah konkrit, bersama berbagai pihak termasuk pegiat HIV/AIDS.
“Dengan tema hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2023, yakni bergerak bersama komunitas, pemerintah dapat mengambil langkah yang konkrit,”pungkasnya.
Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Majalengka mengadakan Peringatan Hari Aids sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember.
Kepala sekretariat KPA Kabupaten Majalengka H. Bayu Jaya mengatakan, bahwa KPA Kabupaten Majalengka mencatat di tahun 2011-2022. Total pengidap HIV di Kabupaten Majalengka, sebanyak 840 orang.
"Dalam kurun 10 bulan terakhir, sejak Januari - Oktober 2023, jumlah total pengidap HIV di Kabupaten Majalengka, sudah mencapai 180 orang, dengan penularan kasus didominasi oleh Laki sek Laki (LSL)," ujar Bayu, Jumat (1/12/2023).
Menurut dia, Infeksi HIV juga merupakan penyakit menular. Penularan umumnya terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan transfusi darah yang tidak aman serta menyusui dari ibu ke anak.
Sekda Majalengka, H. Eman Suherman, mengatakan bahwa setiap tanggal 1 Desember selalu diperingati sebagai hari Aids sedunia. Dengan adanya moment hari ini diharapkan ada kesadaran dan terbangun perhatian terhadap kasus HIV Aids di Kabupaten Majalengka.
"Evidemi HIV Aids yang merusak tantanan kesehatan masyarakat terutama generasi muda, harus di butuhkan saling sinergitas semua lintas sektor," katanya.
Ia pun menambahkan, bahwa KPA harus terus intens dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi terhadap Aids. Hal ini mengingat selama tiga tahun kasus Aids terus meningkat.
"Sehingga kita harus terus bergerak dalam edukasi preventif penanganan HIV Aids di Kabupaten Majalengka," tukasnya. (*)