Breaking News
---

Aa Gym Sebut Bisnis sebagai Ibadah dan Mujahadah

 Puluhan pengusaha mikro, kecil dan menengah dari Manajemen Qolbu Entrepreneur Forum (MQEF) menggali inspirasi dari seminar berjudul "Wirausaha sebagai Sunnah Rosul" di Kuningan.

AA Gym

Acara ini menghadirkan narasumber kompeten terkemuka, Dr. dr. H Asep Hermana, pendiri Klinik Meto dan Optik Zolaris, yang dikenal sebagai mindset moslem preneur.

Dalam seminar ini, H. Asep menyampaikan bahwa Allah meninggikan derajat bagi mereka yang berilmu.

"Sebagai hamba, kita harus membuka diri terhadap ilmu. Jika kita menutup diri, prasangka negatif akan menghampiri," ujarnya.

Narasumber lainnya, Direktur Operasional Hisana, Toriq Saiful Rahman, S.Si., memberikan wawasan tentang operasional dan manajemen bisnis.

Strategi Aa Gym: Bisnis sebagai Ibadah dan Mujahadah

Ketua Majelis Qadha' dan Ekonomi Islam Foundation (MQEF) Kuningan, Cecep Rudianto berbagi pemikirannya tentang ekonomi umat.

"Bayangkan jika umat bersatu, ekonominya pun membaik. Ini sebagai penyokong naiknya dakwah dengan ujung pendidikan. Kita berharap menjadi penyambung ekonomi keumatan, di mana yang besar bisa menopang yang kecil," ujar Cecep yang juga Pemilik toko buah Ar-Rohmah.

Cecep menyampaikan kekurangan pada tahun 2021 pada masa Pandemi Covid-19 perlu diatasi bersama untuk pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang.

Seminar Wirausaha "Sunnah Rosul," Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), KH. Abdullah Gymnastiar, atau akrab disapa Aa Gym, turut memberikan tausiyah tentang manajemen qalbu bagi pengusaha Muslim.

Aa Gym menyampaikan empat pesan penting kepada para pengusaha Muslim, yang disampaikannya sebelumnya dalam tausiyahnya di tengah Pandemi Covid-19 pada 28 April 2020. Pesan-pesan tersebut terinspirasi dari Surah Al-Asr.

"Pertama, bisnis harus membuat kita yakin bahwa rezeki berasal dari Allah, dan klien hanya sebagai perantara. Oleh karena itu, penting bagi yang kuat iman untuk terus mencari ilmu agama dan dekat dengan para ulama," ujar Aa Gym.

Dalam pesan keduanya, Aa Gym menekankan pentingnya menjadikan bisnis sebagai ibadah dan amal saleh. Ia menyoroti niat dalam berbisnis, bahwa niat harus semata-mata karena Allah, dan cara berbisnis harus sesuai dengan nilai-nilai kebenaran.

"Sebaik-baiknya bisnis, jika caranya salah, tidak akan menjadi amal yang benar. Oleh karena itu, rugi jika menggunakan potensi, waktu, tenaga, pikiran, dan keluarga tanpa menjadikannya amal yang baik," tegas Aa Gym.

Ketiga, Aa Gym menyarankan agar pengusaha Muslim menjadikan bisnis sebagai sarana mendakwahkan kebenaran. Baginya, bisnis dapat menjadi bagian integral dari dakwah, membantu lebih banyak orang mengenal keindahan Islam.

"Terakhir, bisnis adalah sarana mujahadah. Kita harus terlatih mengendalikan diri, pikiran, keinginan, amarah, nafsu, dan hati," tambah Aa Gym.

Seminar ini menjadi momentum inspiratif bagi para peserta, membawa pesan-pesan kearifan dari Aa Gym untuk diaplikasikan dalam perjalanan berwirausaha sesuai dengan ajaran Islam.(*)

Baca Juga:
Tutup Iklan