Jakarta : Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman menegaskan bahwa Indonesia tidak membutuhkan impor beras tambahan, menyusul ditemukannya masuknya 250 ton beras ilegal di Sabang, Aceh. Ia menyampaikan bahwa kondisi stok pangan nasional saat ini justru berada pada titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
 |
| Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman |
Menurut Amran, laporan masuknya beras tanpa izin tersebut sangat bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat. Presiden telah menegaskan bahwa impor tidak dibutuhkan karena ketersediaan beras dalam negeri mencukupi.
"Stok kita tertinggi. Jadi tidak ada alasan untuk impor," tegas Amran dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 23 November 2025.
Mentan menjelaskan bahwa Indonesia berada di jalur menuju swasembada beras. Ketersediaan stok dalam negeri diperkirakan akan terus stabil hingga akhir tahun.
"Kami perkirakan akhir tahun ini stok kita menjadi yang tertinggi. Karena itu, larangan impor adalah keputusan yang sangat jelas," ungkapnya.
Lebih lanjut, Amran mengaku langsung memerintahkan penyegelan terhadap gudang beras ilegal di Sabang begitu menerima laporan.
Ia juga melakukan pengecekan internal untuk memastikan tidak ada pejabat Kementerian Pertanian yang memberikan rekomendasi atau izin. Hasilnya, seluruh jajaran disebutkan mematuhi instruksi Presiden.
Kemudian, ia menambahkan bahwa impor ilegal berpotensi mengganggu stabilitas harga dan melemahkan upaya peningkatan produksi nasional.
"Ini menyangkut kehormatan bangsa. Kalau stok kita banyak, kenapa ambil dari negara lain?" ucapnya.
Meski kasus serupa sempat terjadi pada komoditas jagung beberapa tahun lalu, Amran memastikan pemerintah akan bertindak tegas. Beras yang masuk tanpa izin tidak akan dilepas ke pasar dan proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan.
Kasus ini kini ditangani aparat kepolisian. Pemerintah menegaskan bahwa semua pihak harus tunduk pada kebijakan pusat, terlebih dalam situasi ketika Indonesia tengah memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.(*)
