
Ini Sejumlah Tradisi 1 Muharam Diberbagai Negara
0 menit baca
Karawang : 1 Muharam adalah hari pertama dalam kalender Hijriah, yang menandai awal Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah. Bagi umat Islam, bulan Muharam juga dimaknai sebagai bulan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Bulan ini merupakan salah satu hari yang penting dan memiliki keutamaan. Dan juga merupakan salah satu bulan yang termasuk dalam al-asyhur al-hurum yakni bulan yang mulia.
Berbagai negara memiliki cara unik menyambut Tahun Baru Islam, yang mencerminkan kekayaan budaya sekaligus semangat keislaman yang universal. Dilansir dari Rumah Zakat, berikut tradisi yang khas diberbagai negara:
1. Indonesia – Tradisi Pawai Obor di Tahun Baru Islam
Di Indonesia, perayaan 1 Muharam identik dengan pawai obor, terutama di desa-desa dan kota-kota kecil. Anak-anak dan remaja berkeliling kampung sambil membawa obor, menyanyikan sholawat, dan mengumandangkan takbir.
Selain itu, masyarakat juga mengadakan doa awal dan akhir tahun. Tidak hanya itu, juga sering diadakannya pengajian, dan santunan kepada anak yatim.
2. Arab Saudi – Minum Susu di Pagi Hari
Arab Saudi punya tradisi unik minum susu di pagi hari. Tradisi ini melambangkan harapan awal tahun yang putih dan bersih seperti susu.
3. Mesir – Penari Sufi
Salah satu yang identik dari Mesir adalah penari sufi. Tari tradisional dengan gerakan sederhana namun tidak semudah kelihatannya, dan sering ditampilkan saat momentum Tahun Baru Islam. Tari ini merupakan bentuk meditasi aktif dan ekspresi spiritual, sering kali terkait dengan pencarian Tuhan dan pemahaman diri. Penari Sufi juga menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke negara ini.
4. Maroko – Berbagi Roti
Pada saat Tahun Baru Islam, di Maroko punya tradisi berbagi roti. Lebih dari sekedar tradisi, kegiatan ini juga bisa menumbuhkan rasa kebersamaan terhadap sesama.
Itulah beberapa tradisi diberbagai negara saat menyambut Tahun Baru Islam. Meski tradisinya berbeda, semangat yang diusung tetap sama yaitu memperkuat iman, dan menghidupkan nilai hijrah dalam kehidupan (*)