Ini Pesan Bupati KBB saat Lantik Kades PAW
0 menit baca
Bandung: Bupati Bandung Barat, Jeje Richie Ismail melantik tujuh Kepala Desa Pengganti Antar Waktu (PAW).
 |
| Tujuh Kades PAW di Bandung Barat yang dilantik Bupati (Foto: istimewa) |
Pelantikan Kepala Desa menjadi bagian penting dari pemulihan roda pemerintahan desa di wilayah Bandung Barat yang sempat mengalami kekosongan kepemimpinan.
Bupati Jeje menegaskan, pelantikan tersebut bukan sekadar seremoni administratif, melainkan bagian dari konsolidasi pelayanan publik dan pembangunan desa yang menjadi ujung tombak kemajuan daerah. “Pelantikan hari ini bukanlah sekadar seremonial administratif, tapi juga merupakan bagian dari proses pemulihan pemerintahan desa sebagai ujung tombak pelayanan publik dan pembangunan masyarakat,” tegas Jeje. Selasa (24/06/2025).
Ketujuh desa yakni: Desa Situwangi (Kecamatan Cihampelas), Desa Tanimulya (Kecamatan Ngamprah), Desa Wangunjaya (Kecamatan Cikalong Wetan), Desa Mekarwangi (Kecamatan Lembang). Kemudian Desa Wangunharja (Kecamatan Lembang), Desa Kayuambon (Kecamatan Lembang) dan Desa Cibogo (Kecamatan Lembang).
Pelantikan ini adalah gelombang kedua setelah sebelumnya lima desa telah dilantik pada April 2025. Total 12 desa mengalami kekosongan kepemimpinan akibat kepala desa sebelumnya mencalonkan diri sebagai legislatif, meninggal dunia, atau tersangkut persoalan hukum.
Bupati Jeje juga menekankan pentingnya peran desa dalam kerangka pembangunan nasional. Ia mengutip visi Presiden RI Prabowo Subianto, yang menjadikan desa sebagai titik awal pembangunan demi pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
" Justru dari proses musyawarah ini lahir komitmen kolektif dan rasa tanggung jawab dari masyarakat. Para kepala desa yang baru dilantik adalah hasil dari kepercayaan warga, dan itu adalah amanah yang besar,” ujar Jeje.
Dalam arahannya, Bupati menitipkan satu prioritas utama kepada para kepala desa, yakni menggerakkan ekonomi desa secara nyata melalui koperasi. “Gunakan Koperasi Desa Merah Putih sebagai motor penggerak ekonomi. Jangan hanya jadi papan nama. Jadikan koperasi alat perjuangan ekonomi rakyat,” kata Jeje.(*)
