Bikin Penasaran, Begini Akar Kesakralan Malam Satu Suro
0 menit baca
Karawang : Dalam adat masyarakat Jawa, malam satu suro merupakan malam yang menandai awal bulan pertama penanggalan Jawa. Malam satu suro juga menjadi momentun langka untuk menyelami kearifan lokal sambil memperkuat iman.
 |
| Bikin Penasaran, Begini Akar Kesakralan Malam Satu Suro |
Menyoal kesakralan, ada beberapa faktor penting yang menyebabkan bulan Suro dianggap sakral. Bahkan, menjelang awal bulan Suro terdapat larangan-larangan yang menyebabkan masyarakar Jawa harus mematuhinya.
Lantas bagaimana akar kesakralan malam satu suro tercipta? Berikut penjelasannya.
Mengutip buku 'Misteri Bulan Suro: Perspektif Islam Jawa' tahun 2010. Kraton Jawa sering mengadakan upacara/ritual peringatan hari-hari penting tertentu dan akhirnya terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Pada malam tersebut mereka mendekatkan diri kepada Tuhan dengan membersihkan diri melawan segala godaan hawa nafsu. Salah satunya dengan menjalankan tirakat dan lelaku atau perenungan diri.
Kesucian dan kesakralan malam satu suro kerap dimaknai secara menakutkan. Hal ini dikarenakan adanya imbas dari politik kebudayaan dari Sultan Agung dari Kerajaan Mataram.
Pada kurun 1628-1629, Mataram mengalami kekalahan dalam penyerbuannya ke Batavia. Yang akhirnya membuat Sultan Agung melakukan evaluasi.
Setelah penyerbuan itu pula, pasukan Mataram yang menyerang Batavia telah terbagi ke dalam pelbagai keyakinan. Kondisi tersebut akhirnya membuat pasukan Mataram tidak solid.
Kemudian, untuk merangkul semua golongan yang terbelah. Sultan Agung menciptakan kalender Jawa-Islam dengan pembauran kalender Saka dari Hindu dan kalender Hijriah dari Islam.(*)
