Bus ALS Terguling, Belasan Penumpang Di Laporkan Meninggal Dunia
Rem Bus Diduga Blong, Penumpang Sempat Mengeluh Sebelum Kecelakaan Evakuasi Dramatis oleh Puluhan Ambulans, Situasi Masih Mencekam
Sumatera Barat : Duka mendalam menyelimuti Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, pada Selasa pagi (6/5/2025), setelah sebuah bus Antar Lintas Sumatera (ALS) terguling di kawasan Bukit Surungan, Kecamatan Padangpanjang Barat.
Peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 08.15 WIB itu merenggut sedikitnya 12 nyawa penumpang, dari sekitar 50 orang yang berada di dalam bus.
Bus ALS bernomor polisi BK 7609 UD itu berangkat dari Siborong-borong menuju Bekasi pada Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Namun, perjalanan panjang itu berubah menjadi mimpi buruk sesaat setelah memasuki wilayah Padangpanjang. Informasi awal dari kepolisian menyebutkan adanya dugaan kerusakan sistem pengereman sebagai pemicu kecelakaan tunggal ini.
Menurut keterangan Brigadir Rizky Yudha dari Unit Gakkum Satlantas Polres Padangpanjang, bus sempat berhenti di daerah Bintungan karena pengemudi mengeluhkan rem panas dan asap keluar dari ban belakang. Sopir kemudian diganti di wilayah Bukittinggi. Namun hanya berselang beberapa jam, saat bus melintasi tikungan tajam di dekat Terminal Busur, kendaraan diduga kehilangan kendali dan terbalik di badan jalan.
“Saat melewati tikungan, rem tidak berfungsi dengan baik. Bus akhirnya terguling,” ujar Brigadir Rizky di lokasi kejadian.
Suasana di lokasi kejadian sempat kacau. Belasan ambulans dari berbagai instansi, termasuk RSUD Padangpanjang, RS Yarsi, hingga Puskesmas dan relawan partai politik, bergerak cepat mengevakuasi para korban. Puluhan penumpang lainnya mengalami luka berat maupun ringan dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan intensif.
Salah satu penumpang selamat, Desmon (51), menyampaikan bahwa ia sudah merasa waswas sejak bus berhenti karena rem panas. “Sopir bilang remnya bermasalah, sempat berhenti. Tapi kami tak menyangka akhirnya seperti ini,” ujarnya dengan suara gemetar.
Hingga siang hari, tim evakuasi masih berada di lokasi untuk mengidentifikasi para korban. Arus lalu lintas sempat lumpuh total, namun telah dialihkan ke jalur alternatif dalam kota untuk memperlancar proses penanganan.
Sementara itu, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan. Fokus utama saat ini adalah identifikasi korban dan pemulihan kondisi para penyintas.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya standar keselamatan transportasi antarkota, terutama pada rute dengan kontur geografis ekstrem seperti jalur Bukittinggi–Padangpanjang.(*)