Hari ini
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

AS Hentikan Peran Mediator Damai Ukraina-Rusia

 Washington: Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi perannya sebagai mediator dalam upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyatakan Washington tidak akan lagi "berkeliling dunia" untuk memfasilitasi pertemuan damai.

AS Hentikan Peran Mediator Damai Ukraina-Rusia

“Kami tidak akan berkeliling dunia setiap saat untuk memediasi pertemuan; sekarang itu adalah urusan antara kedua pihak, dan sekaranglah waktunya mereka perlu menyampaikan dan mengembangkan ide-ide konkret tentang bagaimana konflik ini akan berakhir,” kata juru bicara Tammy Bruce, dikutip dari Euronews, Senin (5/5/2025).

Keputusan ini menandai perubahan besar dalam pendekatan AS, setelah berbulan-bulan upaya diplomatik yang tidak membuahkan hasil. Menteri Luar Negeri Marco Rubi menyatakan AS bisa saja meninggalkan upaya gencatan senjata jika tidak ada kemajuan dalam waktu dekat.

Pemerintahan Trump telah mencoba menengahi gencatan senjata, namun upaya tersebut gagal menghentikan perang. Presiden Donald Trump sendiri menunjukkan frustrasi karena tidak ada hasil konkret, meskipun sebelumnya ia mengklaim bisa mengakhiri perang dalam satu hari.

Wakil Presiden JD Vance juga menunjukkan kejenuhan serupa. Ia menyatakan bahwa kini tanggung jawab ada pada Rusia dan Ukraina karena masing-masing pihak sudah mengetahui syarat lawan mereka.

AS sebelumnya telah meningkatkan upaya diplomatik, termasuk mengusulkan gencatan senjata 30 hari dan gencatan parsial untuk melindungi infrastruktur sipil. Washington juga menggelar pembicaraan dengan pejabat Rusia di Arab Saudi,

Namun, hal tersebut memicu kekhawatiran dari Ukraina dan sekutu Eropa yang merasa disisihkan dari proses. Sayangnya, Rusia menolak atau menunda seluruh proposal perdamaian yang diajukan.

Sementara itu, Ukraina telah menerima rencana gencatan senjata yang didukung AS dan terus menuntut penghentian permusuhan tanpa syarat. Namun, Kyiv mewaspadai bahwa keterlambatan dari pihak Moskow bisa jadi merupakan taktik untuk membuang waktu.(*)
Hide Ads Show Ads