PHK Meluas, Pemerintah Diminta Siapkan Solusi Atasi Pengangguran
Jakarta: Tingkat pengangguran di Indonesia meningkat akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor. Pakar Ketenagakerjaan Tadjuddin Noer Effendi menilai kondisi ini menuntut respons cepat pemerintah mencegah krisis yang lebih parah.
“Saya pikir pemerintah untuk menanggulangi itu perlu ada beberapa hal yang dilakukan. Tapi yang paling utama adalah menciptakan peluang kerja, peluang kerja itu bisa tercipta kalau ada investasi,” ujar Effendi, Selasa (6/5/2025).
Ia menjelaskan, penyederhanaan birokrasi dan kemudahan izin usaha menjadi kunci utama menarik minat investor. Investor yang masuk akan membawa modal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Ia menambahkan, proses menarik investasi sendiri membutuhkan waktu panjang dan dampaknya tidak instan. "Untuk itu, pemerintah perlu segera memberikan bantuan langsung pada korban PHK," ujar Effendi.
Effendi menegaskan, langkah jangka pendek juga harus dipenuhi melalui jaminan hak pekerja yang terdampak. “Pertama, pesangon harus diberikan, yang kedua, itu menurut undang-undang kita perusahaan itu harus membayar tunjangan kehilangan pekerjaan,” ujarnya, lagi.
Effendi menambahkan, selain bantuan tunai, pemerintah juga harus membuka pelatihan kerja yang sesuai kebutuhan pasar. Program pelatihan perlu difokuskan pada keahlian digital dan teknologi informasi yang sedang dibutuhkan pasar saat ini.
Ia menegaskan, pentingnya memperluas peluang kerja lewat ekspor tenaga kerja terampil secara resmi. Effendi berharap, lulusan muda tidak hanya mengandalkan sektor formal, tetapi mau untuk berwirausaha. (*)