Kepala BNN Soroti Peredaran Gelap Narkoba di Indonesia
Badan Narkotika Nasional (BNN) menyoroti peredaran gelap narkoba di Indonesia. Ia menekankan, bahwa narkoba harus dilakukan dari bagian hulu, yakni pada pintu-pintu masuk narkoba ke Tanah Air.
Demikian disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, di Jakarta, Rabu (9/4/2025). Menurutnya, peredaran gelap narkoba tak dapat hanya disikapi melalui pemberantasan maupun pencegahan di dalam negeri.
Sebab, lanjutnya, pencegahan tersebut merupakan bagian hilir dari mata rantai bisnis gelap narkoba. "Upaya menghentikan peredaran narkoba ilegal di hulu, dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan berbagai data peredaran gelap di kawasan yang menjadi sumber masuknya narkoba ke Indonesia," ujarnya.
Salah satu upaya mempelajari dan mengumpulkan berbagai data tersebut dilakukan BNN dalam pertemuan virtual bersama Perwakilan Regional Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC). Khususnya, untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Jeremy Douglas, Selasa (8/4/2025).
Marthinus dan Jeremy, dalam pertemuan tersebut, berdiskusi secara intens mengenai situasi kejahatan narkoba di kawasan, khususnya Golden Triangle. Serta, potensi kerja sama yang memungkinkan dalam membangun sumber informasi guna memahami perdagangan narkoba di kawasan.
Di akhir pertemuan, Kepala BNN RI berharap dapat melakukan diskusi lebih lanjut bersama Perwakilan Regional UNODC untuk Asia Tenggara dan Pasifik itu. "Saya tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut dengan Anda dan tim secara langsung terkait berbagai isu penyelundupan narkoba ke Indonesia yang berasal dari kawasan Golden Triangle," katanya.
Lebih lanjut, ia juga berharap dapat membangun sinergi dan kolaborasi internasional dalam rangka mencegah penyelundupan narkoba ke Indonesia. Melalui upaya tersebut, narkoba yang berasal dari kawasan Golden Triangle diharapkan dapat lebih cepat terdeteksi dan diamankan.
Golden Triangle atau Segitiga Emas merupakan kawasan utara di bagian Asia Tenggara yang meliputi Myanmar, Laos, dan Thailand. Ketiga negara tersebut menjadi salah satu daerah penghasil opium terbesar di dunia.(*)